√ 8 Cara Budidaya Ikan Patin Terlengkap

√ 8 Cara Budidaya Ikan Patin Terlengkap Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Budidaya Ikan Patin.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara budidaya ikan patin yang mudah dan menguntungkan ? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ 8 Cara Budidaya Ikan Patin Terlengkap
√ 8 Cara Budidaya Ikan Patin Terlengkap

 

Mengenal Ikan Patin

 

Ikan Patin merupakan salah satu kelompok ikan yang berkumis (Siluriformes) yang juga termasuk ke dalam genus Pangasius dan famili Pangasiidae. Nama “Patin” ini juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini paling banyak yang bernilai ekonomi.

Seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau bisa juga beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang dapat hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

Ikan patin dan ikan lele memang termasuk digolongkan kedalam jenis catfish, jadi tak heran jika keduanya memiliki postur tubuh yang mirip. Keduanya juga termasuk kedalam suatu golongan hewan nocturnal atau aktif di malam hari.

 

 

Manfaat Ikan Patin

 

  • Pencegahan penyakit Kardiovaskular.
  • Mengurangi kandungan kolesterol.
  • Mencegah jantung koroner.
  • Mengoptimalkan pertumbuhan bayi.
  • Membantu pembentukan otot.
  • Menjaga kesehatan tulang.
  • Sebagai lahan bisnis.
  • Mencegah penumpukan lemak dan penyumbatan pada pembuluh darah.

 

 

Keunggulan Ikan Patin

 

  • Daging yang lembut dan gurih.
  • Mudah ditemui.
  • Hampir seluruh bagian dari ikan patin bisa diolah.
  • Ikan patin rendah kolestrol.
  • Kandungan gizi yang tinggi.

 

 

Syarat Budidaya Ikan Patin

 

  • Tanah yang cukup baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat atau lempung yang tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat juga menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang atau pada dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang sangat baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk dapat memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Apabila pembesaran patin ini dapat dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  • Kualitas air untuk sebuah pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak atau juga limbah pabrik. Kualitas air dapat harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan sebuah larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan sebuah dosis sekitar 0,05 cc/liter).
  • Suhu air yang cukup baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium sekitar 26-28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif cukup rendah diperlukan heater (pemanas) untuk dapat mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
  • pH air yang berkisar antara 6,5 – 7.

 

 

Cara Budidaya Ikan Patin

 

1. Pemilihan Benih Ikan Patin

 

Memilih Induk Betina Ikan Patin

  • Umur tiga tahun.
  • Ukuran 1,5–2 kg.
  • Perut membesar ke arah anus.
  • Perut terasa empuk dan halus bila di raba.
  • Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.
  • Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.
  • Kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.

 

Memilih Induk Jantan Ikan Patin

  • Umur dua tahun.
  • Ukuran 1,5–2 kg.
  • Kulit perut lembek dan tipis.
  • Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.
  • Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.

 

2. Pembuatan Kolam Ikan Patin

 

Mempersiapkan kolam sebagai tempat memelihara ikan. Hal ini juga tidak sulit karena ikan patin dapat hidup pada berbagai jenis tempat.

Bisa kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, atau keramba. Jika anda menggunakan kolam lama maka bersihkan dahulu kolam tersebut dari kotoran-kotoran sehingga ketika diisi benih ikan sudah dalam kondisi bersih.

Jika anda lebih juga tertarik dengan menggunakan kolam tanah maka pilihlah jenis tanah lempung atau juga liat sehingga tidak bocor dan juga dapat menahan massa air. Kolam sebaiknya dapat dibuat di tanah yang miring untuk lebih memudahkan saat melakukan pengairan.

Jika anda lebih memilih dengan menggunakan media jala apung untuk beternak patin makan sebaiknya lakukan di sungai yang arusnya lambat.

 

3. Gunakan Air Berkualitas Baik untuk Mengisi Kolam

 

Untuk mengisi kolam gunakan air yang bersih dan berkualitas, tidak keruh, serta tidak tercemar limbah dan zat-zat kimia berbahaya. Anda juga dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam untuk dapat menghambat pertumbuhan jamur.

Selain itu perhatikan juga suhu dan pH air. Untuk suhu air disarankan pada kisaran 26-28 derajat celcius. Jika suhu air terlalu rendah sebaiknya gunakan pemanas sehingga air mencapai suhu ideal secara stabil.

Sementara pH air yang disarankan untuk memelihara ikan patin sekitar 6,5 hingga 7, tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa.

 

4. Penebaran Benih Ikan Patin Kedalam Kolam

 

  • Pastikan bahwa air kolam sudah ditumbuhi plankton sebagai pakan alami.
  • Pertahankan kedalaman air kurang lebih 50 cm daru dasar kolam.
  • Kualitas air kolam yang telah memenuhi syarat untuk proses budidaya. Baru setelahnya anda juga bisa membeli benih dan juga menebarkannya di kolam.
  • Setelah benih sampai di lokasi maka sebaiknya masukkan wadah plastik benih kedalam kolam selama 15-20 menwit untuk menyesuaikan suhu di dalam kantong benih.
  • Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah saat pagi atau sore hari mengapa? Karena pada waktu tersebut suhu air tidak terlalu panas.
  • Saat suhu telah sesuai langkah selanjutnya adalah memiringkan kantong plastik benih dan membuka ikatannya, lalu biarkan benih ikan patin bererak keluar dengan sendirinya.
  • Kepadatan penebaran benih disesuaikan dengan ukuran kolam, usahakan jangan terlalu padat untuk menghindari persaingan perebutan makanan.

 

5. Pemberian Pakan Ikan Patin

 

Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang sangat berpengaruh terhadap suatu keberhasilan budi daya ikan patin yaitu dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan.

Pemberian makan dilakukan sekitar 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari pada jumlah berat badan ikan peliharaan.

Jumlah pada makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya sekitar 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel).

Pakan yang dapat diberikan yakni Pelet dan juga bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti pada kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain sebagainya. Makanan alami yang dapat diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.

 

6. Penanganan Hama Dan Penyakit Ikan Patin

 

Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin ini di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin dapat menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.

Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin juga ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi.

Penyakit non-infeksi yaitu salah satu penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini juga tidak menular. Sedangkan pada penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

 

7. Pemeliharaan Ikan Patin

 

  • Lakukan penggantian air secara rutin dengan frekuensi 2-3 minggu sekali.
  • Hal ini berguna untuk membuang sisa-sisa kotoran makanan, amoniak dan kotoran ikan yang ada di dalam kolam.
  • Penggantian air kolam dilakukan secara bertahap dengan membuang 1/3 bagian dasar kolam.
  • Baru kemudian setelahnya tambahkan air bersih kedalam kolam secara perlahan.
  • Pada musim kemarau anda harus secara intensif mengecek kondisi volume air kolam, karena pada musim kemarau air akan lebih cepat menguap.
  • Dan akan segera tambahkan air saat volume air mulai berkurang.

 

8. Panen Ikan Patin

 

  • Ikan Patin yang sudah siap di panen sekitar 5-6 bulan setelah benih di tebar maka tahap selanjutnya adalah ikan patin sip dipanen.
  • Keringkan air di dalam kolam dan sisakan volume air sebanyak kurang lebih 1/3 bagian.
  • Kemudian gunakan jaring untuk dapat mengangkap ikan patin.
  • Lakukan panen ini dengan hati-hati agar tidak ada luka pada tubuh ikan patin.
  • Segera masukkan hasil panen kedalam air yang segar.
  • Untuk dapat menjaga kesegaran ikan patin gunakan air dengan suhu sekitar 20 derajat celcius di dalam kantong plastik transparan.
  • Serta jangan lupa tambahkan oksigen agar ikan patin ini dapat tetap hidup.
  • Kepadatan ikan di dalam kantong juga jangan terlalu oadat dan berjejal.
  • Lakukan pengangkatan dari hasil panen pada pagi atau sore hari.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 8 Cara Budidaya Ikan Patin Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

[irp]

[irp]

[irp]

[irp]

/* */