√ 9 Cara Menanam Paprika Terlengkap

√ 9 Cara Menanam Paprika Terlengkap Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menanam Paprika.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menanam paprika yang baik dan benar? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ 9 Cara Menanam Paprika Terlengkap
√ 9 Cara Menanam Paprika Terlengkap

 

Mengenal Tanaman Paprika

 

Paprika dalam bahasa ilmiahnya Capsicum annuum L. merupakan salah satu tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu juga sering digunakan sebagai campuran salad.

Dalam pengertian internasional, paprika ini dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas C. annuum, yang termasuk pedas. Nama-nama yang tertentu, seperti pepperoni, diberikan untuk sebuah paprika dengan ciri penampilan, penggunaan, atau rasa yang khas.

Tanaman ini berasal dari negara Amerika Selatan, sekarang tersebar luas dan dibudidayakan di hampir seluruh daerah tropika dan subtropika.

 

Kandungan Sayuran Paprika

 

  • Kandungan antioksidan dalam paprika terbilang mencukupi untuk dapat menangkal radikal bebas. Carotenoid yang ditemukan dalam sayuran paprika yang berpotensi sebagai antioksidan.
  • Vitamin larut air juga terdapat dalam sebuah sayuran paprika. Yang terdiri dari vitamin C dan juga vitamin B 6.
  • Vitamin yang larut minyak atau lemak juga tidak kalah ada dalam sayuran paprika. Yang terdiri dari vitamin A, vitamin E, dan vitamin K.
  • Tidak ketinggalan suatu kandungan asam folat yang terdapat dalam sayuran berwarna cerah ini.

 

 

Manfaat Paprika

 

  • Menangkal penyakit kanker.
  • Menangkal penyakit jantung.
  • Menangkal penyakit katarak.
  • Menjaga sistem imun tubuh.
  • Menjaga metabolisme tubuh.
  • Mencegah rontok.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Mencegah anemia.
  • Mencegah serta membantu mengobati varises.
  • Membantu melancarkan pencernaan.

 

 

Syarat Tumbuh Paprika

 

1. Temperatur

  • Tanaman cabai paprika memerlukan temperatur sekitar 21 – 27 derajat celcius pada siang hari dan sekitar 13 – 16 derajat celcius pada malam hari.

 

2. Kelembaban Udara

  • Kelembaban udara yang dikehendaki yaitu 80%. Kelembaban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan bunga dan buah muda rontok atau gugur.
  • Kelembaban udara yang terlalu rendah (udara sangat kering) ini juga dapat menyebabkan tanaman mengalami mati pucuk (die-back) dan bunga layu. Sebaliknya, udara yang terlalu lembab (udara terlalu basah) juga dapat menyebabkan pembusukan akar sehingga tanaman layu.

 

3. Curah Hujan

  • Curah hujan yang sangat sesuai untuk tanaman cabai paprika yakni sekitar 250 mm/bulan. Curah hujan yang cukup tinggi (kondisi yang sangat basah) dapat menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh cendawan ataupun bakteri. Misalnya, penyakit bercak daun atau antraknosa, penyakit layu, dan lain sebagainya.

 

4. Cahaya Matahari

  • Tanaman paprika ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
  • Pada awal pertumbuhan hingga menjelang dewasa, paprika juga memerlukan intensitas cahaya matahari yang rendah, berkisar sekitar 22% – 30%. Oleh karena itu tanaman paprika juga memerlukan naungan, misalnya menggunakan paranet.

 

5. Tanah

  • Jenis tanah yang paling cocok untuk menanam paprika yaitu tanah aluvial dan mediteran. Tanah yang sesuai untuk sebuah budidaya tanaman cabai paprika ialah tanah lempung berpasir atau Hat berpasir dan tanah yang memiliki struktur remah atau gembur.

 

6. Ketinggian Tempat

  • Semakin tinggi suatu tempat, temperatur akan semakin rendah, dengan laju penurunan sampai 0,5° C untuk setiap kenaikan sekitar 100 m dpl.
  • Lahan yang baik untuk budi daya tanaman paprika adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian lebih dari 750 m dpl, dan yang paling baik adalah dataran dengan ketinggian sekitar 1.000 m – 1.500 m dpl.
  • Temperatur yang tinggi di dataran rendah atau medium berpengaruh buruk terhadap suatu proses pembentukan buah. Tanaman paprika ini akan tetap dapat tumbuh di dataran rendah atau dataran medium, namun dengan hasil yang kurang baik.

 

7. pH Tanah

  • pH tanah juga berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman paprika. Pada tanah yang terlalu asam (pH rendah dibawah 5,5) atau juga terlalu basa (pH tinggi diatas 6,5) tanaman tidak akan tumbuh optimal, kerdil dan tidak akan mampu menghasilkan buah. pH yang ideal untuk pertumbuhan paprika ialah sekitar 5,5 – 6,5.

 

 

Cara Menanam Paprika

 

1. Pilih Jenis Paprika yang Ditanam

 

  • Paprika Lonceng yaitu salah satu jenis paprika yang sering kita jumpai di pasaran. Rasanya manis dan juga tidak terlalu pedas dengan warna orange, hijau dan merah. Besarnya juga kurang lebih sebesar kepalan tangan orang dewasa.
  • Paprika Anaheim yakni paprika ini memiliki ukuran lebih kecil daripada paprika lonceng dengan rasa yang agak pedas.
  • Paprika Jalapeno ialah paprika yang biasanya orang menyebut buah ini dengan sebutan cabe, namun sebenarnya ini merupakan salah satu jenis paprika. Paprika ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil daripada paprika lain, namun lebih besar daripada cabe dengan bentuk yang juga mirip cabe dan rasanya sangat pedas.

 

2. Persiapan Lahan Tanam Paprika

 

Lahan yang akan digunakan untuk penanaman paprika sebaiknya dibersihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya.

Kemudian gemburkan tanah pada lahan dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 25 cm-30cm, agar tanah porous dan gembur maka perlu dilakukan pembajakan atau pencangkulan sebanyak 2 hingga 3 kali. Jika pH tanah kurang dari 5,5 maka harus dilakukan pengkapuran menggunakan dolomit. Biarkan lahan selama 1 hingga 2 hari.

Setelah itu, buatlah bedengan. Apabila pada musim kemarau atau lahan berada pada pekarangan bedengan dibuat rendah yaitu ukuran tinggi sekitar 15 cm, lebar sekitar 100 cm dan panjang menyesuaikan lahan tanam.

Apabila pada musim hujan atau penanaman dilakukan di sawah maka bedengan sibuat dengan ukuran tinggi sekitar 25cm-30 cm, lebar sekitar 100 cm dan panjangnya menyesuaikan lahan tanam.

Bedengan yang sudah siap maka lakukan pemupukan dasar mengunakan pupuk kandang atu pupuk kompos, pupuk Urea, TSP dan KCl, pemberian pupuk diawali dengan menaburkan secara merata pupuk kandang atau pupuk kompos pada bedengan.

Kemudian barulah taburkan pupuk Urea, TSP dan KCl yang sudah dicampur menjadi satu. Jika semua sudah ditaburkan maka aduk rata pupuk dengan tanah. Biarkan selama 2 hingga 3 minggu dan lakukan penyiraman.

Setelah 2 hingga 3 minggu pemupukan dasar maka selanjutnya lakukan pemasangan mulsa plastik dan pemasangan mulsa tersebut sebaiknya dilakukan pada siang hari.

Buatlah lubang tanam sekitar 2 baris dalam satu bedengan dengan cara ditugal berdiameter sekitar 10 cm. Untuk jaraknya, jika lubang ini dibuat pada musim kemarau antar lubang juga harus dibuat debang dalam satu baris sekitar 60-65 cm dan jarak lubang antar baris sekitar 45-50 cm.

Jika lubang tanam dibuat pada musim hujan jarak antar lubang dalam satu baris dibuat sekitar 70-75 cm dan jarak lubang antar baris sekitar 55-60 cm.

 

3. Penyemaian Bibit Paprika

 

  • Sebelum disemai rendam bibit dengan air bersih serta hangat selama 24 jam.
  • Siapkan polybag atau media lain dengan di isi tanah,pupuk dan sekam dengan perbandingan 2:1:1.
  • Masukan bibit kemedia semai sedalam kurang lebih 5 cm menggunakan jari telunjuk.
  • Tutup Tipis dengan menggunakan campuran tanah di atas.
  • Percikan air untuk menjaga kelembaban tanah.
  • Siram media semai setiap pagi dan sore hari.

 

4. Penanaman Paprika

 

Langkah kelima yaitu proses inti menanam paprika tentunya setelah semua langkah di atas telah anda lakukan dengan benar.

Bibit siap dipindahkan apabila telah memiliki sekitar 2-3 tangkai daun. Dalam pemindahan sebaiknya dilakukan dengan cara hati-hati guna mengurangi resiko akar terputus atau rusak.

Untuk mempermudah pencabutan anda bisa menyiram terlebih dahulu media tanam siram terlebih dahulu menggunakan air bersih. Tanam pada media utama sesuai ukuran bibit, kemudian tutup kembali dengan tanah sambil dipadatkan.

Setelah penanaman selesai siram media tanam utama untuk menjaga kelembaban tanah. Anda bisa juga membuat parit dalam proses pengolahan lahan untuk mempermudah drainase. Pengairan yang baik tentunya mengurangi terjadinya genangan air pada musim hujan.

 

5. Pemasangan Ajir

 

Setelah penanaman selesai maka pasang ajir atau lanjaran. Ajir atau lanjaran tersebut dapat terbuat dari kayu ataupun bambu, fungsi dari ajir tersebut adalah agar tanaman tidak mudah roboh karena angin atau yang lainnya. Ajir ini juga biasanya dibuat dengan tinggi sekitar 1 meter atau lebih.

 

6. Pemasangan Naungan

 

Paprika hanya membuthkan intensitas cahaya atau sinar matahari yang rendah jadi perlu dilakukan pmasangan naungan baik itu menggunkan paranet ataupun plastik UV.

 

7. Perawatan Tanaman Paprika

 

  • Penyiraman

Lakukan penyiraman tanaman paprika dengan air secukupnya jangan terlalu berlebihan.

 

  • Penyulaman

Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik hingga tanaman berumur 15 hari setelah tanam.

 

  • Pengikatan dengan Ajir

Lakukan pengikatan tanaman dengan ajir yang telah dipasang menggunakan tali. pengikatan ini dilakukan mengikuti pertumbuhan tanaman jadi pengikatan dapat dilakukan beberapa kali.

 

  • Penyiangan

Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang berada disekitar tanaman agar tanama tidak terganggu pertumbuhannya.

 

  • Pemupukan

Pemupukan sebaiknya dilakukan seminggu sekali agar pertumbuhan lebih maksimal. Paprika ini juga sangat membutuhkan kandungan nitrogen yang tinggi, maka dari itu berilah pupuk seperti pupuk kompos. Siram setelah pemberian pupuk agar proses penyerapan berjalan lebih cepat.

 

8. Pengendalian Hama dan Penyakit Paprika

 

Hama dan penyakit pada tanaman paprika sama dengan tanaman cabai, antara lain ulat pemakan daun dan buah serta pengendaliannya cukup secara mekanis atau manual. Dapat juga dikendalikan dengan menggunakan pestisida buatan.

Resep membuat insektisida buatan atau herbal bahan yang digunakan seperti :

  • 3 siung bawang putih yang ditumbuk
  • 1 cangkir air tembakau kemudian keduanya dicampur

Cara Penggunaan :

  • Bahan yang sudah dicampur tadi ditambahkan dengan 15 liter air kemudian disemprotkan pada daun atau buah yang ada ulatnya dengan begitu ulat akan kabur atau pergi tidak mau makan tanaman paprika.

 

9. Pemanenan Paprika

 

Setelah penanaman, pemeliharaan kemudian pemanenan. Bunga muncul setelah tanaman sudah berusia sekitar 2.5 sampai 3 bulan. Bunganya kecil-kecil memiliki warna putih.

Umur satu hari bunga akan layu dan muncul bakal buah. Buah paprika yang siap dipanen dan petik kira-kira setelah 2 minggu dari bakal buah muncul, tandanya buah berwarna merah, kuning atau hijau terang dan tergantung varietas.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 9 Cara Menanam Paprika Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

Baca Juga  √ Cara Menanam Oyong yang Benar dan Lengkap

Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Kemangi Terlengkap

Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Pare Terlengkap

Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Singkong Terlengkap

/* */