√ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap

√ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menanam Mentimun Timun.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menanam mentimun timun yang baik dan benar? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap
√ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap

 

Mengenal Mentimun Timun

 

Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L. yaitu suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan salah satu tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan.

Buahnya biasa dipanen ketika belum masak benar untuk dapat dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun ini juga dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan juga memiliki kandungan air cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi dapat menyejukkan.

Potongan buah mentimun ini juga digunakan untuk bisa membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Habitus mentimun ini berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan juga merupakan tanaman semusim. Setelah berbunga dan juga berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan suatu tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (berkelamin ganda).

Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia sekitar 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya ialah bunga hermafrodit yang apabila pertumbuhannya baik.

Satu tumbuhan dapat menghasilkan sekitar 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.

Buah berwarna hijau ketika muda dengan beberapa larik-larik putih kekuningan. Semakin buah mentimun ini masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih.

Bentuk buah mentimun ini memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari beberapa bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang.

Buah dipanen ketika masih dalam keadaan setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya sudah mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.

 

 

Manfaat Mentimun Timun

 

  • Melindungi otak.
  • Asupan antioksidan.
  • Menjaga asupan air bagi tubuh.
  • Menyehatkan jantung.
  • Menjaga berat badan yang sehat.
  • Baik untuk kesehatan gigi dan gusi.
  • Mendukung pencernaan yang sehat.
  • Membantu menyembuhkan gejala penyakit rematik dan asam urat.
  • Mengurangi lingkaran hitam pada mata.
  • Mengurangi bintik hitam.
  • Mencegah kerutan pada kulit.

 

 

Syarat Tumbuh Mentimun Timun

 

Timun akan tumbuh maksimal pada daerah dengan ketinggian sekitar 1000-1200 mdpl, berkondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu sekitar 21°C hingga 27°C.

Tanah yang baik untuk menanam timun ialah suatu tanah yang gembur, banyak mengandung humus, memiliki unsur hara organik cukup banyak dengan kadar liat rendah berPH sekitar 6-7.

 

 

Cara Menanam Tamanan Mentimun Timun

 

1. Persemaian Bibit Timun

 

  • Lakukan seed treatment (perlakukan benih) sebelum benih ini disemai dengan cara di rendam dalam air hangat (±50 °Celcius) atau dalam sebuah larutan fungisida berbahan aktif Propamokarb Hidroklirida (0,5 ml/liter) selama 1/2 jam,hal ini untuk dapat mencegah penyakit dini pada benih.
  • Benih disemai di dalam baki persemaian yang berisi media tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Dengan perbandingan (1:1) yang telah distrilkan dengan cara dikukus selama kurang lebih 4 jam.
  • Benih yang telah tumbuh dan memiliki dua helai daun dipindahkan ke dalam kantung plastik yang berisikan media tanam berkomposisikan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
  • Memberikan dengan fungisida Propamokarb Hidroklorida (0,5 ml/liter) dengan interval 1 minggu, untuk mencegah serangan penyakit rebah kecambah di persemaian.

 

2. Pengolahan Media Tanam

 

Tanah pada lahan tanam kemudian dilakukan pengolahan dengan cara digemburkan menggunkan cangkul atau bajak, setelah itu tanah pada lajan dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak kurang lebih 10-20 kg / hektar lahan.

Kemudian buatlah bedengan dengan lebar sekitar 100 cm dan beri jarak antar bedeng yaitu sekitar 20-30 cm untuk saluran air.

Panjang bedengan tergantung pada keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat dengan panjang sekitar 30-40 cm. Sedangkan jika musim kemarau, panjang bedengan hanya berukuran 20-25 cm.

 

3. Penanaman Bibit Mentimun

 

Penanaman Bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur sekitar 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Tanam ini tergantung pada ketinggian.

Penanaman dilakukan sekitar 2-4 hari lebih cepat daripada penurunan 200 m di atas permukaan laut. Bibit yang akan ditanam pada tahap pertama direndam dalam larutan sekitar 0,1% Dithane dan granular pupuk NPK butiran sebanyak 3-6/bumbung.

Pada tanah yang telah dibuat sebuah bedengan dan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g/m², TSP 55 g/m² dan KCl 10 g/m² merata. Selanjutnya, tanah itu dapat diberikan Furadan atau Curater B sekitar 5 g / m² ditambah Cobox atau Dithane 0,2%. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal yaitu sekitar 120 x 40 cm.

 

4. Perawatan dan Pemeliharaan Mentimun Timun

 

  • Penyiraman

Cara perawatan pada tanaman timun yang pertama ialah penyiraman, buah timun ini memiliki kadar air yang tinggi sehingga kebutuhan akan air juga tinggi.

Kegiatan penyiraman dapat dipengaruhi oleh musim, jika anda menanam timun pada musim penghujan maka penyiraman tidak perlu dilakukan sebaliknya jika anda menanam timun pada musim kemarau kegiatan penyiraman perlu dilakukan. Penyirmaan bisa dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari.

 

  • Pemupukan

Proses pemupukan adalah salah satu cara perawatan timun yang penting, kegiatan ini dilakukan agar proses pertumbuhan buah timun dapat terjadi secara maksimal.

Pada awal penanaman jauh lebih baik menggunakan pupuk kandang kering, setelah tanaman timun ini mulai berbunga anda bisa menggunakan pupuk urea, TSP, KCL, SP-36 dan lain sebagainya.

 

  • Pendaringan dan Penyiangan

Pengertian dari pendaringan adalah pembajakan atau penggemburan tanah diarea bedengan yang bertujuan agar tanah lebih maksimal mengantarkan air keakar tanaman timun, sedangkan penyiangan merupakan suatu proses pembersihan lahan atau tanaman timun dari hama pengganggu.

 

5. Panen Mentimun

 

Khusus untuk mentimun, anda dapar memanennya ketika buah masih muda dan berwarna hijau dengan ukuran sepanjang 15 hingga 30 cm untuk menjaga agar mentimun dapat disimpan lama dan terjaga kesegarannya.

Adapun langkah tepat dalam memanen :

  • Panenlah mentimun dengan warna yang sudah hijau segar, dan panen sebelum mentimun berwarna pucat.
  • Jika anda menemukan mentimun dengan ukuran terlalu besar dan berwarna kuning maka buanglah dan jangan dikonsumsi, selain kandungan yang berbahaya rasanya juga pahit.
  • Untuk memanen ketimun, anda juga bisa mencabutnya atau memetiknya dari sulur tanpa harus menggunakan gunting ataupun pisau.
  • Lakukanlah pemetikan buah mentimun secara hati- hati agar tidak merusak tanaman.

 

 

Hama Mentimun

 

1. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver)

  • Kumbang daun berukuran sekitar 1 cm dengan sayap kuning polos.
  • Gejala : Merusak dan memakan daging daun sehingga daun menjadi bolong, pada serangan berat, daun tinggal tulangnya.
  • Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

 

2. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

  • Ulat ini berwarna hitam dan dapat menyerang tanaman terutama yang masih muda.
  • Gejala : Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.

 

3. Lalat Buah (Dacus cucurbitae Coq.)

  • Lalat dewasa berukuran sekitar 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur.
  • Gejala : Memakan daging buah sehingga buah menjadi abnormal dan membusuk.
  • Pengendalian : Natural METILAT.

 

4. Kutu Daun (Aphis gossypii Clover)

  • Kutu berukuran sekitar 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam.
  • Gejala : Dapat menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus.
  • Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

 

Penyakit Mentimun

 

1. Busuk Daun (Downy Mildew)

  • Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara yang tinggi, temperatur sekitar 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
  • Gejala : Daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun ini akan menjadi coklat dan busuk.
  • Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

2. Penyakit Tepung (Powdery Mildew)

  • Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan sebuah kelemaban tinggi.
  • Gejala : Permukaan daun dan batang muda akan ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.
  • Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

3. Antraknose

  • Penyebab : Cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.
  • Gejala : Bercak-bercak coklat pada berbagai daun. Bentuk bercak ini agak bulat atau bersudut-sudut dan dapat menyebabkan daun mati, gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara menjadi lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora yang berwarna merah jambu.
  • Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

4. Bercak Daun Bersudut

  • Penyebab : Cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.
  • Gejala : Daun akan menjadi berbercak kecil kuning dan bersudut, pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang.
  • Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

5. Virus

  • Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM, Tobacco Etch Virus, TEV, otato Bushy Stunt Virus (TBSV). Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
  • Gejala : Daun akan menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.
  • Pengendalian : Dengan dapat mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi sebuah kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

 

6. Kudis (Scab)

  • Penyebab : Cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.
  • Gejala : Ada bercak basah yang dapat mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet, juga bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
  • Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

7. Busuk Buah

Penyebab :

  • Cendawan Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.
  • Phytopthora sp., Fusarium sp.
  • Rhizophus sp.
  • Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.

Gejala :

  • Phytium aphinadermatum : Buah menjadi busuk basah dan jika ditekan, buah pecah.
  • Phytopthora : Bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan juga berwarna coklat dan berkerut.
  • Rhizophus : Bercak agak besah, kulit buah lunak dan ditumbuhi jamur, dan buah mudah pecah.
  • Erwinia carotovora : Buah membusuk, hancur dan juga berbau busuk.

Pengendalian :

  • Dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang juga hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7 derajat C. Dan juga pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

Baca Juga  √ 4 Cara Menanam Daun Salam Terlengkap

Baca Juga  √ Cara Budidaya Okra yang Efektif dan Lengkap

Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Kemangi Terlengkap

Baca Juga  √ Cara Budidaya Genjer Bagi Pemula Terlengkap

/* */