√ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap

√ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menanam Jengkol.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menanam jengkol yang baik dan benar? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap
√ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap

 

Mengenal Jengkol

 

Jengkol atau jering (Archidendron pauciflorum, sinonimnya yaitu A. jiringa, Pithecellobium jiringa, dan P. lobatum) yang merupakan salah satu tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara.

Bijinya digemari di Malaysia (disebut “jering”), Myanmar (disebut “da nyin thee'”), dan Thailand (disebut “luk-nieng” atau “luk neang”).[1] Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai bahan pangan.

Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya yang berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit yang dapat membentuk spiral, berwarna lembayung tua.

Biji buah yang berkulit ari tipis dengan memiliki warna coklat mengilap. Jengkol ini juga dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan juga diproses oleh sebuah pencernaan, terutama jika dimakan segar sebagai lalap.

Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol ini diperkirakan juga mempunyai suatu kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga dapat bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat.

 

 

Manfaat Jengkol

 

  • Sebagai sumber protein
  • Mencegah penyakit maag
  • Menangkal radikal bebas
  • Pembentukan jaringan tubuh
  • Mencegah tulang rapuh dan memperkuat tulang dan gigi
  • Mencegah anemia
  • Mengatasi penyakit jantung koroner
  • Merampingkan perut
  • Mencegah diabetes
  • Mengatasi penyempitan pembuluh darah
  • Mengatasi sembelit pada ibu hamil
  • Pertumbuhan tulang dan gigi pada janin masih dalam kandungan
  • Menstabilkan organ vital di dalam tubuh
  • Cegah cacat pada bayi
  • Mengontrol kadar gula darah
  • Dapat menstabilkan organ-organ penting dalam tubuh
  • Zat Antioksidan bermanfaat menjaga kesehatan jantung

 

 

Cara Menghilangkan Bau Jengkol

 

  • Berhenti makan jengkol pada saat sepertiga satu porsi makan nasi
  • Sikat gigi setelah makan jengkol dan bilas dengan air hangat dicampur dengan sedikit garam.
  • Hindari makan jengkol mentah
  • Gosok gigi dengan bubuk kopi lalu bilas dengan air bersih
  • Berkumur dengan air lemon yang dicampur dengan air
  • Berkumur dengan bumbu yang dihaluskan, seperti jahe, cengkeh, kencur, dan biji adas
  • Mengonsumsi daun kemangi saat makan jengkol

 

 

Cara Menanam Jengkol

 

1. Pemilihan Bibit Jengkol

Bibit tanaman jengkol dapat diperoleh dengan perbanyakan generatif atau melalui biji dan perbanyakan vegetatif seperti okulasi.

Akan tetapi jika anda menginginkan pohon jengkol yang cepat berbuah maka pembibitan dilakukan dengan cara okulasi.

Berikut ini tahapan melakukan okulasi tanaman jengkol yaitu :

  • Siapkan batang bawah dari hasil semai biji atau dari biji jengkol yang tumbuh liar.
  • Tanam bibit hasil semaian biji jengkol kedalam polybag besar.
  • Siapkan tunas dari pohon jengkol yang sudah berbuah, pastikan pohon indukan yang bijinya diambil atau yang akan diambil tunas untuk okulasi adalah pohon indukan yang berkualitas dan berbuah banyak. Karena dengan begitu, sifat yang sama dapat diharapkan juga akan menurun kepada bibit yang nantinya akan anda tanam.
  • Sayat batang pohon jengkol hasil semaian dengan ukuran tertentu.
  • Sayat juga kulit tunas dari pohon yang sudah berbuah dengan ukuran sama.
  • Tempelkan sayatan tunas dari pohon yang sudah berbuah ke pohon jengkol hasil semaian yang digunakan sebagai batang bawah.
  • Ikat menggunakan plastik grafting agar kedua sayatan dapat menyatu.
  • Setelah 3-4 minggu, lepas ikatan plastik yang mengikat tempelan batang lalu gores sedikit pada bagian yang ditempel. Jika bekas goresan berwarna hijau, itu menandakan okulasi berhasil. Tapi jika goresan berwarna coklat bahkan hitam itu menandakan okulasi gagal.
  • Jika okulasi berhasil, akan muncul tunas baru pada bagian batang yang telah ditempel. Jika begitu, anda bisa memotong daun dan batang bagian atas bibit sehingga hanya menyisakan tunas tadi.
  • Jika tunas semakin besar, bibit bisa segera dipindahkan ke lahan yang lebih luas agar tumbuh secara maksimal.

 

2. Pemilihan Lahan Tanam Jengkol

Pohon jengkol merupakan salah satu tanaman asli daerah tropis, tapi tanaman jengkol dapat tumbuh diberbagai tempat asal dekat dengan sumber air.

Sebaiknya tanaman jengkol di tanam pada dataran rendah dan pastikan lahan tanam yang akan digunakan untuk membudidayakan jengkol tersebut dapat di tembus oleh sinar matahari.

Karena tanaman jengkol ini juga membutuhkan banyak sinar matahari untuk sebuah pertumbuhan serta jangan lupa untuk bisa memperhatikan kadar kelembaban lahan.

 

3. Persiapan Lubang Tanam Pada Lahan Tanam

Buatlah lubang tanam berukuran sekitar 40 cm x 40 cm x 40 cm pada lahan tanam, buatlah jarak antar lubang tanam sekitar 5 hingga 6 meter. Kemudian isi lubang tanam ini dengan pupuk kandang hingga 2/3 bagian pada lubang tanam.

Setelah itu, biarkan lubang tanam ini selama 1 bulan agar pupuk kandang yang benar-benar meresap dan juga menambah suatu unsur hara dalam tanah.

 

4. Penanaman Bibit Jengkol

Apabila bibit jengkol ini sudah menghasilkan tunas, maka langkah yang selanjutnya ialah memindahkan bibit ke lahan tanam permanen yang sudah disiapkan.

Anda buka polybag semaian dengan merobek secara perlahan. Lalu masukkan bibit jengkol ke lubang tanam yang sudah disiapkan.

Setelah itu, tutup kembali lubang tanam ini dengan cara menggunakan sisa tanah dan padatkan. Lakukan hal yang sama hingga semua lubang tertanami. Ada baiknya, anda juga melakukan suatu penyiraman sesaat setelah penanaman tanaman jengkol tersebut sampai selesai dilakukan.

 

5. Perawatan Tanaman Jengkol

Pohon jengkol atau jering merupakan tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, perawatan yang harus dilakukan diantaranya adalah penyiangan gulma agar tidak ikut menyerap nutrisi dari dalam tanah, sehingga tanaman jengkol dapat tumbuh optimal.

Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan setelah tanam. Pengendalian hama dan penyakit juga penting untuk dilakukan, hama yang umum menyerang tanaman jengkol seperti, ulat, tupai, semut rangrang yang membuat sarang di pohon yang merusak bunga dan bakal buah.

Kemudian beberapa penyakit yang menyerang antara lain seperti, jamur dan blendok. Pengendalian dilakukan dengan penyiangan dan pembersihan dahan dan daun-daun yang bisa digunakan untuk sarang semut, dan jika diperlukan lakukan penyemprotan menggunakan pestisida.

 

6. Pemanenan Jengkol

Proses pemanenan jengkol dapat anda lakukan setelah usia tanam memasuki 5 tahun. Proses pemanenan jengkol memang terbilang cukup lama, itulah yang menjadi sebab semakin langkanya para pembudidaya pohon tersebut.

Sebenarnya ada cara lain untuk mempercepat proses pertumbuhan, yaitu seperti berikut :

  • Pemilihan metode stek cangkok dan sambung
  • Membeli bibit jadi berkualitas
  • Menanam pada awal musim penghujan

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

Baca Juga  √ Cara Budidaya Petai yang Benar dan Lengkap

Baca Juga  √ 7 Cara Budidaya Sayur Sawi Terlengkap

Baca Juga  √ 10 Cara Bisnis Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula [ LENGKAP ]

Baca Juga  √ Cara Budidaya Genjer Bagi Pemula Terlengkap

/* */