√ Cara Menanam Jahe Gajah Bagi Pemula Terlengkap

√ Cara Menanam Jahe Gajah Bagi Pemula Terlengkap

 

 

 

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara menanam jahe gajah secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya jahe gajah? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

 


 

Mengenal Jahe Gajah

 

Tanaman jahe gajah atau yang biasa disebut dengan jahe badak memiliki fisik yang rimpang, lebih besar dan gendut. Pada ruas jahe gajah ini cenderung kembung apabila dibandingkan dengan jahe emprit dan jahe merah. Biasanya rimpang jahe berwarna kuning muda atau kuning dan juga memiliki serat yang lebih halus dan lembut jika dibandingkan dengan jahe yang lainnya. Tapi jahe gajah ini rasanya kurang pedas dan aromanya kurang tajam daripada jahe jenis yang lainnya.

 

 


 

Manfaat Jahe Gajah Bagi Kesehatan

 

  • Mencegah dan merawat kulit dari jerawat
  • Menghilangkan bekas Luka Yang memutih
  • Mencegah penuaan Dini dan Meremajakn Kulit
  • Menghilangkan Selulit dan Mencegah Terbentuknya Jaringan Parut
  • Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Rambut
  • Menghilangkan ketombe dengan Jahe Gajah

 

Syarat Tumbuh Jahe Gajah

 

  • Jahe dapat tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian sekitar 0-2.000 mdpl
  • Curah hujan relatif tinggi yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun
  • Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman jahe antara 20°C-35°C.
  • Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah subur, gembur dan banyak mengandung humus dengan pH sekitar 4,3-7,4.

 


 

Cara Menanam Jahe Gajah

 

1.Persiapan Lahan Budidaya Jahe Gajah

Lakukan pengolahan lahan sebelum bibit ditanam untuk memperoleh tanah yang gembur, subur, berhumus, memiliki drainase dan aerasi udara yang baik dan menghilangkan gulma penggangu tanaman dengan cara dibajak ataupun dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm dan

semua ranting atau tanaman yang usah lapuk dibersihkan. Kemudian pembentukan bedengan dengan lebar 60 – 120 cm, tinggi 25 – 30 cm dan jarak antara bedengan sekitar 30 cm. Untuk kedalaman lubang tanam antara 5 sampai 7 cm.

 


 

2.Persiapan Bibit Jahe Gajah

  • Siapkan beberapa rimpang bibit jahe gajah.
  • Tuangkan 1 tutup botol PHEFOC kedalam 15L air , tambahkan 2 sdm gula pasir , lalu diamkan sekitar 15 menit agar larutan tercampur sempurna.
  • Celupakan rimpang kedalam larutan PHEFOC tadi selama 15 menit kemudian keringkan.
  • Larutkan 5 tutup botol SOT BINAGRO dalam 15L air , dan tambahkan 3 sdm gula pasir , diamkan selama 15 menit agar semuanya larut sempurna.
  • Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT BINAGRO yang sudah dipersiapkan tadi kurang dari 6 jam .
  • Setelah 6 jam , angkat rimpang dan tiriskan hingga kering.
  • Bibit jahe siap untuk disemaikan.

Keuntungan Menggunakan SOT BINAGRO

  • Mampu memperkuat jaringan akar dan batang
  • Hasil panen meningkat hingga 80%
  • Daya tahan tanaman terhadap jamur dan penyakit lebih kuat
  • Mampu meningkatkan jumlah tunas hingga 200%
  • Mempercepat panen tanpa mengurangi kualitas tanaman
  • Mampu mengendalikan hama

 


 

3.Proses Penyemaian Jahe Gajah

  • Buatlah rumah semai dengan ukuran sekitar 10 m x 8 m untuk menyemai sekitar 1 ton bibit.
  • Kemudian mulai membuat bedengan dari jerami
  • Susun rimpang bibit diatasnya kemudian tutup lagi dengan jerami begitu seterusnya hingga bagian paling atas adalah jerami.
  • Lakukan perawatan berupa penyiraman setiap harinya dan sekali-kali disemprot dengan fungisida,
  • Setelah penyemaian selama 2 minggu rimpang bibit mulai bertunas Potong menjadi beberapa bagian dengan setiap bagian memiliki 3-5 mata tunas.
  • Sebelum ditanam bibit tersebut diletakan dalam karung lalu direndam dalam larutan fungisida selama 8 jam kemudian dijemur selama 2-4 jam. Barulah bibit dapat ditanam.

 


 

4.Proses Penanaman Jahe Gajah

Menanam bibit jahe ke dalam tanah tidaklah sembarangan, harus dilakukan dengan benar agar jahe bisa tumbuh dengan optimal.

Cara menanamnya ialah letakkan jahe yang terdapat mata tunas menghadap ke atas. Selanjutnya timbun bibit tersebut, namun jangan sampai mata tunas ikut tertimbun.


 

5.Pemeliharaan Tanaman Jahe gajah

 

  • Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada umur 2–3 minggu setelah tanam. Apabila penyulaman dikerjakan terlalu tua, maka pertumbuhan tanaman jahe tidak akan seragam. Pertumbuhan yang tidak seragam akan menambah tingkat kesulitan dalam pemeliharaan, terutama dalam pengendalian hama penyakit tanaman.

 

  • Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada saat berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu (gulma) yang tumbuh. Tetapi setelah jahe berumur kisaran 6-7 bulan, baiknya tidak memerlukan penyiangan lagi, karena pada umur tersebut rimpangnya mulai membesar.

 

  • Pembubunan

Tanaman jahe membutuhkan tanah yang predaran udara dan air bisa berjalan dengan baik, maka sebaiknya tanah harus digemburkan. Tujuan pembubunan yaitu untuk menimbun rimpang jahe yang terkadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-5 anakan, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung pada kondisi tanah dan banyaknya curah hujan.

 

  • Pemupukan Susulan

Pupuk susulan sangat perlu diberikan pada tanaman berumur sekitar 2-3 bulan, 4-6 bulan, dan 8-10 bulan dengan menggunakan pupuk NPK 15-15-15 , dosis sekitar 20 gram per tanaman ditambah dengan pembenahan tanah, seperti asam humat dan asam fulvat untuk membantu serapan unsur hara oleh akar sehingga pertumbuhan tanaman jahe bisa optimal.

 

  • Pengairan dan Penyiraman

Pada waktu melakukan penanaman jahe, tanaman tidak memerlukan  banyak air untuk pertumbuhan jahe gajah, tetapi pada pertama petumbuhannya, tanaman jahe membutuhkan air yang cukup, jadi disarankan saat memulai budidaya tanaman jahe pada awal musim hujan.

 


6.Penanganan Hama Dan Penyakit Tanaman Jahe Gajah

  • Kepik “Epilahre sp”

Gejalanya : daun akan bergerigi, berlubang dan berwarna kecoklatan.

Pengendaliannya : menyemprotkan larutan pestisida berbahan aktif, seperti Betasiflutrin dan Pronofos. Dan biasanya juga bisa disemprotkan dengan larutan, insektisida organik dengan menggunakan air tuba yang berasal dari tanaman tuba.

 

  • Kumbang “Araeceras fassicularis”

Gejalanya : rimpang akan berubah bentuk menjadi abnormal, seperti membulat tidak beraturan dan terdapat lubang telur kumbang.

Pengendaliannya : gunakan larutan insektisida dan nematisida seperti karbofuran dengan dosisi 1 gram/tanaman jahe.

 

  • Kutu Daun “Aspidella hartii”

Gejalanya : daun akan menggulung, layu, mengguning dan berguguran.

Pengendaliannya : Semprotkan pestisda berbahan aktif seperti Abemektin, Amitraz, Metamil, Difokol dan lainnya. Digunakan dengan dosis yang sudah ditentukan agar tanaman tidak rusak.

 

  • Ulat Penggerak Akar “Dishorcrosis Puntiferalis”

Gejalanya : akar akan rusak, kering dan bahkan tanaman mati akibat kekurangan nutrisi dan usur hara.

Pengendaliannya : gunakan larutan insektisida berbahan aktif seperti Karbofuran, Bensulta, Bisultap, Karbisulfan, Fibronil dan Dimehipo dengan dosisi yang ditentukan pada label produk.

 

  • Nematoda “Melodogyne sp”

Gejalanya : akar terdapat benjolan/bintil kecil dan rimpang akan berubah warna kecoklatan.

Pengendaliannya : gunakan pestisida nabati ekstrak nimba, tagetes dan jarak, menerapkan pola tanam campuran, sanitasi, rotasi dan aplikasi pestisida kimia “nematisida”.

 

  • Penyakit Layu Bakteri

Penyebabnya : Bakteri Solanacearum.

Gejalanya : daun akan menggulung, abnormal dan rimpang akan membusuk bila di potong akan mengeluarkan cairan berwarna putih hingga kecoklatan.

Pengendaliannya : gunakan larutan fungisida berbahan aktif seperti Dithane M-45 “0,25%”, Bavistin “0,25%”.

 

  • Penyakit Bercak Daun

Penyebabnya : Jamur/Cendawan Cersospora atau Phyllosticta.

Gejalanya : daun akan terdapat bercak, berwarna abu-abu sampai kecoklatan dan daun akan membusuk serta tanaman akan mati.

Pengendaliannya : gunakan larutan fungisida seperti Aceobat 50 WP, Antracol 70 WP, Antila 80 WP, Bion M 1/48, Benlox 50 WP dll.


 

7.Proses Pemanenan Jahe Gajah

Ciri – ciri jahe gajah siap panen :

  • Warna daun berubah dari hijau menjadi kuning & batang semua mengering.
  • Tanaman jahe gajah dapat mengering pada umur sekitar 8 bulan & bisa berlangsung sekitaran 15 hari atau lebih.
  • Umur tanaman jahe yang dapat dipanen antara umur 10-12 bulan,

Cara Memanennya :

  • Bongkarlah Tanah dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, usahakan rimpang jahe tidak terluka/cacat.
  • Tanah & kotoran lainnya yang menempel pada rimpang baiknya dibersihkan & perlu dicuci.
  • Setelah itu jahe dianjurkan dijemur di atas papan atau daun pisang selama 1 minggu.
  • Simpanlah tempat yang terbuka, tidak lembab dan penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.
  • Penghasilkan rimpang untuk jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar.

 

 

 


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Menanam Jahe Gajah Bagi Pemula Terlengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

 

Baca Juga Artikel Lainnya

Baca Juga  √ Cara Budidaya Bunga Krisan Di Pot yang Mudah dan Lengkap
Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Bawang Putih Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Menanam Lidah Mertua yang Mudah dan Lengkap
Baca Juga  √ Cara Budidaya Biji Selasih yang Mudah di Pahami Secara Lengkap
Baca Juga  √ Cara menanam Mimba yang Mudah dan Lengkap
/* */