√ 4 Cara Menanam Daun Katuk Terlengkap – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menanam Daun Katuk.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menanam daun katuk yang baik dan benar? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Daun Katuk
Katuk atau dalam bahasa ilmiahnya Sauropus Androgynus merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa juga dikenali sebagai mani cai, cekur manis (bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam). Daun katuk ini merupakan salah satu sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).
Daun katuk yang berbentuk bulat telur berwarna hijau dan berjajar pada satu tangkai dan ketika dewasa tumbuhan katuk yang akan mengeluarkan bunga dan buah pada ketiak daun.
Daun katuk ini dapat dibuat sayuran berupa sup atau sayur bening, pewarna alami makanan atau dapat juga sebagai lalapan.
Akarnya juga dapat dijadikan salah satu bahan campuran ramuan herbal. Bunga dan buahnya ini dapat dijadikan sayur bersama dengan daunnya.
Selain itu daun katuk ini juga banyak mengandung berbagai manfaat seperti dapat memperbanyak produksi ASI, dapat mengobati exsim, gatal, luka bakar serta memar dan juga masih banyak yang lainnya.
Manfaat Daun Katuk
- Daun katuk juga dapat mencegah osteoporosis, kalsium yang terdapat di dalamnya cukup baik, cocok untuk dikonsumsi oleh para kaum perempuan yang tidak ingin terkena osteoporosis kalsium hingga sekitar 2,8%, besi kalium.
- Efektif untuk dapat melancarkan ASI bagi ibu yang tengah menyusui. Senyawa minyak esensial (saponin, flavooid, tanin, triterpenoid) sejumlah asam amino, vitamin a, b, dan c serta mineral (kalsium, fosfor, zat besi) dan juga tujuh senyawa aktif lainnya.
- Mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza. Kandungan zat besi yang cukup tinggi tentunya dapat mengatasi gejala pemyakit anemia.
- Terdapat tujuh senyawa aktif yang dapat merangsang produksi hormon-hormon steroid dan senyawa eiksonoid.
- Sebagai sumber vitamin A yang diperlukan untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, dan reproduksi.
- Daun katuk dapat mengandung hampir sekitar 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini juga kaya akan vitamin K. Selain pro-vitamin a (beta karoneta), b, dan c.
- Daun katuk juga kaya akan dari vitamin a, b1 dan c. Senyawa fitokimianya seperti tanin, saponin, dan alkaloid papaverin berpotensi sebagai suatu bahan obat alami.
- Menyehatkan mata, kandungan betakarotin yang tinggi dan vitamin a yang di percaya membantu mencegah gangguan mata.
- Baik untuk kesehatan pria. Dalam katuk terdapat zat aktif yang mampu merangsang sintesis hormon steroid seperti progestron, dan testoteron sehingga membangkitkan vitaslitas seksual, dan memacu kualitas dan kuantitas sperma.
- Kalsium yang sangat rendah dapat menyebabkan naikknya tekanan darah tinggi. Untuk dapat mengatasinya, cobalah mengkonsumsi daun katuk yang cukup baik kadar kalsiumnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Katuk
Tanaman Katuk ini dapat tumbuh pada semua jenis tanah baik itu di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan suatu ketinggian sekitar 100 hingga 1400 mdpl.
Suhu yang baik untuk bididaya adalah sekitar 18°C hingga 36°C dengan curah hujan sekitar 800 mm/th, kelembapan udara sekitar 80%, pH tanah sekitar 5,5 hingga 6,7 dan kebutuhan cahaya mataharinya dibutuhkan secara penuh.
Cara Menanam Daun Katuk
1. Pemilihan Bibit Katuk
- Pilih bibit atau tunas katuk dari tanaman katuk yang sehat, bebas dari hama, segar dan tidak cacat.
- Pastikan umur induk dari tunas katuk sekitar 6 – 12 bulan.
- Buatlah media tanah dan siapkan polybag
- Campur tanah dan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1 .
- Masukkan campuran tanah dan pupuk pada polybag sesuai dengan kebutuhan.
- Tancapkan sekitar 1 – 2 batang tunas kantuk di polybag.
- Siram bibit tersebut 2 kali sehari pagi dan siang, hingga tanah memiliki kondisi yang lembab atau cukup air.
2. Penanaman Tanaman Katuk
- Siapkan lahan, bersihkan dari gulma dan juga gemburkan menggunakan cangkul.
- Buat lubang persegi dengan ukuran sekitar 30 x 30 x 30 cm .
- Beri pupuk kandang (misalnya kotoran sapi atau kotoran ayam yang sudah di keringkan ) pada lubang sebanyak 1/3 dari lubang.
- Masukkan bibit tanaman katuk pada lubang dan tutup menggunakan tanah.
- Siram tanaman secara rutin selama 2 bulan.
- Pada usia lebih dari 2 bulan, sebaiknya penyiraman pada tanaman katuk di kurangi karena tanaman katuk bisa hidup di mana saja asal unsur hara tercukupi.
3. Pemeliharaan Tanaman Katuk
- Penyulaman Tanaman Katuk
Pada saat melakukan penanaman dapat jadi ada saja pada tanaman yang tumbuhnya tidak sesuai dengan harapan seperti tidak tumbuh dengan baik atau rusak.
Maka dapat melakukan penyulaman pada tanaman tersebut diganti dengan bibit katuk yang baru, sebaiknya penyulaman di lakukan ketika tanaman katuk berusia 2 hingga 4 minggu dari penanaman.
- Penyiangan (Pembersihan Gulma)
Untuk penyiangan dapat dilakukan kapan saja tapi yang jelas penyiangan ini harus dilakukan ketika terlihat adanya gulma tumbuh di sekitar maupun di area lahan.
- Pendangiran (Penggemburan Tanah)
Pendangiran memang di perlukan guna menjadikan tanaman menjadi lebih sehat lagi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sistem aerasi dan pengendara oksigen dalam tanah ke akar tanaman semakin lancar dan bagus.
Untuk pendangiran dilakukan dengan cara melakukan pencangkulan kecil atau penggemburan tanah di area sekitar akar, tapi hati-hati jangan sampai terkena akar pada tanaman katuk. Dengan begitu memudahkan air dan oksigen dapat diserap akar dengan baik.
- Penyiraman
Dengan melakukan penyiraman secara teratur menggunakan air yang bersih.
- Pemupukan
Dalam pemupukan pada tanaman kantuk menggunakan 2 jenis pupuk, yakni pupuk cair dan padat. Pupuk cair yang di gunakan dapat dari fermentasi air kencing atau kotoran ternak dengan cara menyemprotkan pada akar-akar katuk sehingga menambah kualitas panen katuk nantinya.
Dan sebaiknya untuk pupuk padat yang dipakai dapat dari pupuk kandang seperti kotoran itik/ayam/entok, karen mengandung unsur hara nitrogen (N) dan kalium (K ) yang tinggi. Dengan begitu membuat tanam lebih hijau dan lebat.
- Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pada umumnya hama dan penyakit yang sering menyerang pada tanaman ini ialah ulat hijau, jamur dan wereng hitam. Apabila yang menyerang seperti ulat hijau maka dapat mengambilnya secara manual dan memusanahkannya secara manual.
4. Pemanenan Daun Katuk
Katuk juga dapat dipanen setelah berumur sekitar 8 hingga 15 bulan setelah penanaman. Biasanya katuk ini dijual per ikat dengan harga sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 3.500/ikatnya.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 4 Cara Menanam Daun Katuk Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]