√ Cara Menanam Terong Hijau Yang Baik Dan Benar Lengkap

√ Cara Menanam Terong Hijau Yang Baik Dan Benar Lengkap

 

 

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai cara menanam terong hijau secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara menanam terong hijau? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ Cara Menanam Terong Hijau Bagi Pemula Terlengkap

 


Mengenal Terong Hijau

Terung (Solanum Melongena) ialah jenis tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka.

Terong hijau dapat tumbuh sampai 40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Dengan ukuran sekitar panjang 10–20 cm (4-8 inci) dan 5–10 cm (2-4 inci) lebarnya.

Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri.

Warna bunga terong ialah putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki 5 lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung memuat diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.

 


Syarat Tumbuh Terong Hijau

  • Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi.
  • Suhu udara 22 – 30o C.
  • Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik.
  • pH antara 6,8-7,3.
  • Sinar matahari harus cukup.
  • Cocok ditanam musim kemarau.

 


Cara Menanam Terong Hijau

1.Persiapan Bibit Terong Hijau

Bibit terong hijau dapat diperoleh dengan cara membiarkan satu buah terong hijau masak dan membusuk di pohonnya. Sesudah terong hijau yang sudah dipilih membusuk, ambil biji terong dan keringkan selama 3 hari sampai kering

Atau jika menginginkan bibit dengan lebih mudah, anda dapat langsung membeli bibit terong hijau di toko aneka bibit pertanian

 

2.Penyemaian Bibit Terong Hijau

  • Siapkan tempat penyemaian kurang lebih 50 x 50 cm.
  • Gemburkan tanah yang akan digunakan untuk lahan penyemaian dengan cara dicangkul.
  • Setelah tanah cukup gembur, taburkan pupuk kompos atau pupuk kandang alami untuk meningkatkan kesuburan tanah penyemaian.
  • Kemudian, sebar bibit terong secara merata pada lahan persemaian dan tutup kembali menggunakan tanah yang digemburkan.
  • Jika memungkinkan, buat penutup di atas lahan persemaian dengan ketinggian 30-40 cm di atas permukaan tanah.
  • Hal ini bertujuan agar bibit terong hijau yang ditanam tidak bertebaran saat disiram atau terkena air hujan.
  • Tunggulah beberapa minggu sampai bibit terong memiliki 4-5 helai daun, dan bibit terong pun siap dipindahkan dalam polybag.

 

3.Persiapan Polybag dan Media Tanam Terong Hijau

  • Siapkan polybag berukuran sedang, sekitar 40×50 cm.
  • Siapkan juga tanah yang telah digemburkan dan masukkan tanah ke dalam polybag hingga hampir penuh dan tersisa 10 cm di bagian atas saja.
  • Campurkan tanah yang telah digemburkan tersebut dengan pupuk kandang menggunakan perbandingan 3:1.
  • Diamkan media tanam dan polybag selama 2 hari sebelum ditanami bibit terong hijau.

 

4.Persiapan Lahan Tanam Budidaya Terong

  • Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar,
  • Bajak tanah supaya gembur.
  • Kemudian buat bedengan dengan lebar 90 atau 100 cm.
  • Tinggi 20 – 25 cm dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan.
  • Sesudah pembuatan bedengan selesai, taburkan pupuk dolomit 1 -2 ton / Ha jika pH dibawah 6,5.
  • Sesudah 10 hari, taburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan.
  • Bisa juga ditambahkan dengan pupuk kimia, NPK atau campuran antara TSP, KCL dan ZA dengan perbandingan 2 :1 : 1 dengan dosis 0,5 ons/pohon.

 

5.Penanaman Terong Hijau Dilahan Tanam Sebenarnya

  • Bibit terong sudah dapat ditanam pada usia 25-30 hari setelah semai.
  • Lakukan penanaman pada sore hari agar bibit tidak layu terkena terik matahari.
  • Pilihlah bibit terong yang sehat dan bagus dengan ciri
  • memiliki batang yang kuat dan daun berwarna hijau segar.
  • Sebelum bibit ditanam, kepal-kepal plastik polybag agar tanah dalam polybag menjadi agak padat sehingga ketika plastik polybag dibuka tanah tidak rusak.
  • Buka plastik polybag perlahan-lahan kemudian tanam bibit pada lubang yang sudah disiapkan, satu lubang satu bibit.

 

6.Perawatan Tanaman Terong Hijau

  • Penyiraman tanaman harus dilakukan rutin setiap pagi dan sore tergantung keadaan tanah dalam pot (Tergantung cuaca).
  • Jika tanah sudah cukup lembab, sebaiknya jangan menyiram dengan berlebihan karena dapat menimbulkan jamur pada tanah dan tanaman.
  • Lakukan penyulaman segera jika ditemukan tanaman yang mati, kerdil, atau dimakan hama.
  • Penyulaman dilakukan hingga tanaman mencapai usia 15 HST (hari setelah tanam).
  • Penyiangan juga perlu dilakukan jika terdapat gulma atau rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan (tergantung cuaca).
  • Untuk menjaga agar tanaman terong tidak roboh lakukan pemasangan ajir.
  • Ajir dipasang setelah penanaman selesai dengan jarak ±5cm dari pangkal batang agar tidak merusak perakaran.
  • Kemudian tanaman diikat pada ajir menggunakan tali rafia.
  • Lakukan pemupukan dengan cara dapat ditaburkan atau dikocorkan jika menanam terong menggunakan mulsa.
  • Pemupukan susulan pertama dilakukan pada usia 10 HST (hari setelah tanam).
  • Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Pemupukan susulan menggunakan NPK, TSP, KCL, ZA atau KNO3 disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
  • Proses pemupukan juga perlu dilakukan untuk mempertahankan nutrisi dan kandungan zat hara seperti Kalium, Natrium, dan Fosfat yang diperlukan tanaman terong.

 

7.Proses Pemanenan Terong Hijau

  • Buah terong sudah dapat dipanen pada usia 70 – 80 HST (Hari Setelah Tanam).
  • Pilihlah buah yang sudah cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua.
  • Panen terong sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali.
  • Petik buah terong dengan tangkai buahnya, dengan cara digunting.
  • Setelah selesai pemanenan lakukan penyortiran sebelum buah dipasarkan.

 

8.Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Terong

  • Kumbang Daun
    Terdapat bekas gigitan pada daun sebelah bawah, Apabila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tersisa tulang daun saja.

Penanganan : kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, jika jika diperlukan lakukan penyemprotan dengan Insektisida adapun merek bermacam-macam dapat di tanyakan ke toko pertanian terdekat.

 

  • Kutu Daun
    Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda, akibatnya daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
    Aphis spp sebagai vektor atau perantara virus.

Penanganan : mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi Aphis banyak dapat di gunakan Insektisida dengan tipe Racun Contak, tetapi disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe Racun Sistemik .

 

  • Tungau
    Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.

Penanganan : gunakan Insektisida dengan tipe  Racun Sistemik .

 

  • Ulat Tanah
    Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Mengenai titik tumbuh tanaman yang masih muda, yang menyebabkan terkulai dan roboh, pada siang hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit menemukan ulat .

Penanganan : kumpulkan dan musnahkan ulat, Lakukan penyemprotan dengan insektisida pada sore ( 17.00 ) atau pagi kurang dari 05.00, gunakan insektisida dengan tipe ” Racun perut “.

 

  • Ulat Grayak
    Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.

Penanganan : mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan ulat, jika perlu gunakan Insektisida.

 

  • Ulat Buah
    Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.

Penanganan : kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun.

 

Penyakit Terong Hijau

  • Layu Bakteri
    Penyebabnya ialah bakteri Pseudomonas Solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
    Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
    Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak,

Penanganannya : Aturlah jarak tanam, sehingga kelembapan tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman. Gunakan Bakterisida

 

  • Busuk Buah
    Penyebabnya ialah jamur Phytophthora sp , Phomopsis vexans, Phytium sp.
    Gejala serangan adanya bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
    Pengendalian : gunakan Fungisida

 

  • Bercak Daun
    Penyebabnya ialah  jamur Cercospora sp, Alternaria Solani, Botrytis Cinerea
    Gejala bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.

 

  • Antraknose
    Penyebabnya ialah jamur Gloesporium Melongena
    Gejala bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam

 

  • Busuk Leher akar
    Penyebabnya ialah Sclerotium Rolfsii
    Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat

 

  • Rebah Semai
    Penyebabnya ialah Jamur Rhizoctonia Solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati

Penanganannya : Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Menanam Terong Hijau Yang Baik Dan Benar [ LENGKAP ] . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

 

Baca Juga Artikel Lainnya :

Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Terong Ungu Terlengkap
Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Mentimun Timun Terlengkap
Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Jengkol Terlengkap
Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Brokoli Terlengkap
Baca Juga  √ 5 Cara Budidaya Sayur Bayam Terlengkap
/* */