√ Cara Budidaya Pohon Kelor yang Mudah dan Lengkap

√ Cara Budidaya Pohon Kelor yang Mudah dan Lengkap

 

 

 

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya pohon kelor secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya pohon kelor? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ Cara Budidaya Pohon Kelor yang Mudah dan Lengkap

 


 

Mengenal Kelor

 

Kelor atau Moringa oleifera merupakan jenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini dikenal dengan nama lain seperti, limaran, moringa, ben-oil (dari minyak yang dapat diekstrak dari bijinya), drumstick (dari bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping), horseradish tree (dari bentuk akarnya yang mirip tanaman horseradish), dan malunggay di Filipina.

Kelor ialah tanaman yang dapat tumbuh dengan sangat cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan.Umumnya tanaman ini digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia. Biji kelor juga dipergunakan untuk penjernih air pada skala kecil.

 


 

Cara Budidaya Pohon Kelor

 

1.Persiapan Lokasi dan Lahan Tanam Pohon Kelor

  • Pilihlah lokasi yang mendapatkan sinar matahari 6 jam /hari
  • Dekat dengan sumber air dan mengandung unsur hara yang cukup.
  • Kemudian lakukan pembersihan lahan terlebih dahulu dari gulma
  • Buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40
  • Memiliki kedalaman 30-40 cm
  • Kemudian isi dengan menggunakan pupuk kandang
  • Cara pemberian pupuk ini adalah masukan pupuk organik secukupnya ke dalam lubang kemudian tutup dengan tanah sampai 3/4 bagian.
  • Setelah itu biarkan lubang tanam selama 2 minggu sebelum melakukan penanaman.


 

2.Persiapan Bibit Pohon Kelor

 

Bibit kelor dari biji

  • Pilih biji kelor dengan kualitas yang baik .
  • Buka kulit polong dan diambil biji kelor tersebut
  • Kemudian dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 1 hari, diangkat lalu diletakkan diarea yang teduh.
  • Sediakan tempat penyemaian seperti polybag
  • Media diisi dengan campuran tanah dan juga pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
  • Rendam biji terlebih dahulu didalam air hangat sebelum ditanam
  • Pilihlah biji yang tenggelam dan buang biji yang mengapung.
  • Setelah memilih biji, semaikan biji di media penyemaian ditempat yang teduh,
  • Lakukan penyiraman dengan teratur dalam menjaga kelembaban dari persemaian sampai tidak terlalu basah.
  • Kecambah akan mulai nampak ketika berumur 7-12 hari.
  • Setelah tumbuh mencapai 15cm, pindahkan kedalam polybag yang ukurannya lebih besar hingga bibit siap dipindahkan kedalam tanam permanen.

 

Bibit kelor dari stek batang

  • Potonglah 1 tangkai dari batang kelor dengan memakai pisau dengan ukuran panjang antara 30 hingga 50 cm.
  • Tangkai yang ingin dipilih ialah tangkai yang tidak tua dan juga tidak muda dengan mempunyai diameter sekitar 3-5 cm.
  • Pemotongan dilakukan dengan datar supaya area akar yang akan tumbuh menjadi semakin banyak.
  • Setelah dipotong , stek dikeringkan selama 3 hari sebelum di tanam.
  • Masukkan hasil dari potongan tangkai yang akan dijadikan bibit kedalam polybag
  • Letakkan diarea yang teduh, dengan melakukan penyiraman pada bibit Kelor.


 

3.Penanaman Pohon Kelor

  • Lepaskan Polybag dengan hati – hati agar tidak merusak akar
  • masukan Bibit ke lubang tanam yang telah disiapkan
  • Timbun kembali dengan tanah dan padatkan
  • Kemudian siram agar tetap lembab
  • Waktu penanaman terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan


 

4.Perawatan Tanaman Kelor

 

  • Penyiraman

Lakukan penyiraman sehari sekali karena tanaman ini rentan terhadap genangan.

Selain itu, tanaman yang berasal dari stek memiliki akar serabut sehingga rentan terhadap hujan dan angin

 

  • Pemangkasan

Lakukan pemangkasan pada saat tanaman berumur 3 – 5 bulan untuk meningkatkan percabangan, meningkatkan hasil, dan akan memudahkan pada proses pemanenan.

Pemangkasan dilakukan pada tunas apikal (10 cm dari atas) pada tinggi pohon telah mencapai 0,6 – 1 m. Sesudah pertumbuhannya teratur pemangkasan dapat dikerjakan sepanjang 10 cm saat mencapai panjang 20 cm atau sepanjang 30 cm saat mencapai 60 cm.

 

  • Pemupukan

Untuk mendapat hasil pertumbuihan yang maskimal, tanaman perlu diberi pupuk tambahan. Pada saat tanaman mulai tumbuh tunas dapat diberi pupuk tambanan berupa Urea 3 gr, TSP 1 gr, dan KCL 1 gr (perlubang). Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan jenis pupuk berupa pupuk kandang 500 gr per lubang, urea 2 gr/batang, TSP 1 gr, KCL 1 gr.

 


 

5.Penanganan Hama dan Penyakit Kelor

 

a.Hama belalang, jangkrik dan ulat

Gejalanya : Serangga menggigit dan mengunyah bagian tanaman, menyebabkan kerusakan daun, tunas, bunga, tunas, buah atau biji serta gangguan aliran getah. Serangan serangga sering terjadi pada daerah kering dimana daun kelor menjadi menarik bagi serangga.

Pengendaliannya :

  • Memotong kembali batang pohon, tanpa meninggalkan bagian yang dimana daun tumbuh.
  • Lakukan penyemprotan harus ditujukan pada pusat tanaman dan terutama pada tunas dimana ulat muda biasanya terdapat.

Penggunaan insektisida dan petisida, sebaiknya menggunakan bahan organik, seperti ekstrak daun mimba yang dapat digunakan untuk melawan serangga, jika disemprotkan pada waktunya. Atau insektisidan dan pestisida organik lainnya yang tersedia di pasaran.

 

b.Hama rayap

Pengendalian hama rayap :

  • Menebarkan pasta biji mimba ke tanah.
  • Memberikan ekstrak daun jarak pagar, kulit mahoni, daun tephrosia atau persia lilac pada sekitar pangkal batang.
  • Menumpukan abu di dasar tanaman.
  • Membuat perangkap rayap menggunakan mangkuk diisi dengan jerami basah, tanah dan limbah sayuran lainnya.
  • Mangkuk diisi pada pagi hari, simpan pada bagan tanah yang rendah dengan mengubur dasar mangkuk dan ditutup dengan dedaunan kering untuk mempertahankan kesejukan.
  • Perangkap ini harus diperiksa setiap 24 sampai 48 jam.

Hindari penggunaan insektisida sintetis lebih dari 2 atau 3 kali dalam satu musim, sebab dapat menimbulkan resistensi terhadap pestisida dan serangan kutu.

 

c.Penyakit, Serangan Jamur

Penyakit pada daun kelor disebabkan oleh jamur, terutama jamur Cercospora spp dan Septoria lycopersici.

Gejalanya : bintik-bintik cokelat dapat muncul pada daun dan kemudian menyebar menutupi permukaan daun sepenuhnya, menyebabkan daun menguning dan mati.

Pengendaliannya : gunakan fungisida nabati untuk mengatasinya.

Daun dan tunas muda harus diperiksa secara berkala guna mengurangi serangan jamur. Deteksi dari usia tanaman muda dapat menyelamatkan banyak tanaman dari kehancuran. Ekstrak daun nimba atau ekstrak biji dapat disemprotkan pada tanaman untuk mengendalikan serangan hama dan jamur. Ekstrak nimba harus digunakan dari tanaman muda dan disemprot berulang kali. Ekstrak Nimba tidak beracun bagi manusia. Penggunaan ekstrak biji, lebih efektif dibanding ekstrak daunnya.

 


 

6.Pemanenan Tanaman Kelor

 

Memanen daun kelor

Daun kelor dapat dipanen 3-4 bulan setelah tanam. Panen yang baik berlangsung setiap 30 sampai 45 hari.

  • Lakukan panen di bagian paling dingin dalam hari; pagi atau larut malam. Pastikan daun tidak basah dengan embun, khususnya di pagi hari, untuk menghindari pertumbuhan jamur selama transportasi.
  • Potonglah semua cabang dan daun 50 cm dari permukaan tanah

Mengeringkan Daun :

Daun harus dikeringkan dengan cepat dan jauh dari sinar matahari dan debu untuk menghindari pertumbuhan jamur dan degradasi vitamin oleh sinar ultraviolet (UV).
Dua metode pengeringan utama yang dapat digunakan :

  • Sebuah penampungan pengeringan dapat dibangun dari bahan-bahan sederhana. Pondok kosong juga dapat digunakan. Harus ada tikar di lantai atau di rak, di mana daun akan disebar dalam lapisan tipis untuk membantu mereka kering dengan baik.
  • Daun dapat dikeringkan pada jaring, seperti halnya dengan pengeringan tembakau.

 

Memanen biji kelor

Polong dan biji adalah produk kedua yang ingin dipanen. 1 pohon kelor dewasa dapat menghasilkan sekitar 200-250 polong, yang sama dengan 1 kg polong.

  • Polong dapat dipanen hijau atau kering.
  • Polong hijau dapat dipanen 7 bulan setelah tanam.
  • Polong kering dapat dipanen sekitar 6 minggu kemudian.
  • Mereka siap untuk dipanen ketika menjadi coklat dan kering, dan membuka dengan mudah.
  • Biji yang diambil, ditempatkan dalam kantong dan disimpan di tempat yang kering.

 

 

 


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Pohon Kelor yang Mudah dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

 

Baca Juga Artikel Lainnya

Baca Juga  √ 5 Cara Budidaya Kapulaga Terlengkap

Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Padi Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Menanam Kacang Kedelai yang Efisien Secara Lengkap
Baca Juga  √ 5 Langkah Mudah Budidaya Blueberry Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Budidaya Sambiloto yang Efektif dan Lengkap
/* */