√ Cara Budidaya Kroto yang Praktis dan Lengkap

√ Cara Budidaya Kroto yang Praktis dan Lengkap

 

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya kroto secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya kroto? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.


 

Mengenal Kroto

 

Kata kroto berasal dari Bahasa Jawa yang. Kroto ialah telur yang dihasilkan oleh semut terutama semut rangrang. Komponen yang ada di dalam telur semut ini terdiri dari larva dan pupa. Tampilan fisik kroto sekilas sama seperti butiran nasi, yaitu berbentuk lonjong dan berwarna putih. Untuk ukuran sebutir kroto besar ialah 1 cm dengan diameter 5 mm. Adapun panjang kroto kecil sekitar 5—6 mm dengan diameter 2 mm.


 

Jenis – Jenis Kroto

 

1.Kroto Ratu

Kroto ratu ini merupakan semut yang berperan sebagai penghasil telur. Kroto ratu ini dapat bertelur hingga ribuan telur.

Ciri-ciri kroto ratu ini :

  • Besarnya 10 kali lebih besar dari semut biasa,
  • Warnanya hijau kemerahan,
  • Suka berdiam diri di dalam sarang, sehingga mudah dilihat.

 

2.Kroto Pejantan

Kroto pejantan ini memiliki fungsi sebagai pengawin kroto ratu untuk bisa bertelur.

Ciri – ciri dari kroto pejantan:

  • Besarnya lebih kecil dari semut biasa
  • Usianya yang lebih pendek,
  • Umumnya semut pejantan habis kawin akan mati.

 

3.Kroto Pekerja

Kroto pekerja atau yang biasa disebut kroto koloni yang gunanya mengasuh kroto yang masih muda. Kroto pekerja ini adalah kroto betina yang mandul, sehingga tidak dapat menjadi ratu dan ukurannya pun sekitar lebih kecil 5 sampai 6 mm dari semut kroto lainnya.

 

4.Kroto Prajurit

Dinamakan sebagai kroto prajurit karena tugasnya sebagai penjaga sarang atau melindungi koloni semut dari gangguan luar. Mereka juga bertugas menjaga makanan yang sudah dikumpulkan. Biasanya, jumlah semut prajurit ini lebih banyak dibandingkan jenis kroto lainnya.

Ciri – ciri dari kroto prajurit:

  • Ukurannya sekitar 8 sampai 10 mm,
  • Memiliki rahang dan kaki yang kuat sebagai perlawanan dan penjagaan, dan
  • Kepalanya terdapat sepasang antenna panjang.

 

Cara Budidaya Kroto

 

1.Pemilihan Lokasi Budidaya Kroto

  • Gunakan lokasi yang jauh dari keramaian dengan jarak sekitar 50 sampai 100 meter dari keramaian
  • Gunakan lokasi yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian sekitar 1500 sampai 1800 mdpl.
  • Suhu untuk lokasi budidaya ialah sekitar 26°C.
  • Kelembaban udara sekitar 60 sampai 70%.

 

 

2.Persiapan Kandang Kroto

Untuk budidaya kroto banyak alternatif untuk kandang budidaya kroto , salah satu nya ialah kandang paralon karena lebih praktis, fleksibel dan mudah perawatannya.

Adapun kelebihan dari media paralon adalah sebagai berikut:

  • Membuatnya mudah, tinggal memotong paralon dengan panjang yang sama.
  • Kemudian susun dalam rak, media langsung bisa digunakan.
  • Media tahan lama, bisa untuk 5-10 tahun.
  • Biasanya paralon ialah gelap atau kedap cahaya, namun kedua sisinya terbuka.
  • Karena bentuknya tabung, apabila disusun dengan baik posisinya akan saling menguatkan dan tidak mudah untuk berpindah.
  • Lebih mudah dalam melakukan proses pemanenan dan meminimalkan kematian koloni pasca panen.
  • Serta mudah dibersihkan.

 

Berikut ini tahapan pembuatan kandang untuk budidaya kroto:

  • Buat sebuah rak bersusun 2 tingkat.
  • Rak bisa dibuat dari mambu, kayu atau besi.
  • Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran tempat.
  • Letakkan pada setiap kaki rak di atas wadah plastik, bisa mangkuk atau piring arau potongan kaleng.
  • Berikan air pada wadah tersebut, bisa juga dengan memberikan cairan oli bekas, agar cairan tidak cepat menguap dan kering.
  • Berikan penggenangan kaki-kaki rak dalam cairan tersebut guna untuk menghindari kaburnya koloni semut rangrang.
  • Bagian-bagian rak tidak boleh bersentuhan dengan dinding atau benda lainnya.
  • Pilihlah paralon yang memiliki diameter 12 cm, lalu potong panjang masing-masing sekitar 50 cm, atau sesuaikan dengan lebar rak.
  • Susunlah paralon tersebut dalam rak, berikan dedaunan dalam paralon untuk merangsang semut rangrang membuat sarangnya.

 

 

3.Persiapan Bibit Koloni

Bibit koloni bisa didapatkan dari hasil tangkapan di alam atau membelinya dari petani lain.

Apabila kesulitan mendapatkan bibit koloni dari alam, kita bisa membeli bibit kroto pada pembudidaya lain. Bibit kroto umumnya dijual dalam kemasan stoples atau botol plastik bening. Harganya relatif mahal, satu botol plastik berukuran 1 liter harganya sekitar 150-200 ribu rupiah.

 

 

4.Pemilihan Media Sarang Kroto

Media sarang kroto sebetulnya banyak alternatif seperti paralon , bambu dan botol air mineral . Pemilihan media sarang yang umumnya digunakan adalah toples plastik.

 

Cara membuat sarang kroto menggunakan media toples :

  • Lubangi bagian bawah toples sebesar 5-7 cm, kemudian tutup kembali dengan lakban.
  • Setelah itu, cari bibit koloni semut rangrang yang beranggotakan lengkap (terdiri dari ratu semut, semut jantan, semut pekerja, dan semut prajurit) dan masukkan ke dalam toples, tutup rapat.
  • Selanjutnya, ambil sebuah wadah datar (nampan misalnya) dan isilah setengahnya dengan air.
  • Taruh batu bata berpermukaan datar di tengah-tengah wadah, kemudian taruh toples berisi bibit koloni semut rangrang tadi di atasnya dengan posisi bagian yang tadi dilubangi menempel dengan batu bata.
  • Jika sudah berdiri tegak, lepaskan lakban tadi supaya semut bisa keluar mencari makan.

 

 

5.Jenis – Jenis Pakan Kroto

 

  • Ulat Hongkong

Ulat hongkong ini merupakan pakan kroto yang kaya akan kandungan proteinnya, sehingga dapat member peningkatan kualitas pada kroto yang Anda budidaya nantinya. Selain protein, ulat hongkong juga memiliki beberapa kandungan lainnya seperti nutrisi, kadar abu, ekstrak non nitrogen, lemak kasar, dan air.

 

  • Ulat Pisang

Tak hanya ulat hongkong yang dapat menaikan kualitas kroto. Bahwa ulat pisang pun demikian karena kandungan gizi dalam ulat pisang ini sangatlah banyak. Selain kandungan gizi yang banyak, ulat pisang ini juga memiliki kandungan enzim, protein pembangun, dan protein hormone yang berfungsi dalam pertumbuhan kroto.

 

  • Cacing Tanah

Untuk memberikan pertumbuhan yang baik, sehat dan gemuk, ada baiknya Anda menggunakan cacing tanah sebagai pakan kroto milik Anda. Karena cacing tanah ini mengandung lemak yang sangat banyak. Selain lemak, cacing tanah juga mengandung protein, asam amino, karbohidrat untuk meningkatkan nafsu makannya, dan air.

 

  • Belalang

Belalang merupakan jenis pakan kroto yang paling digemari oleh para kroto yang dibudidaya, karena cita rasanya yang gurih. Tak hanya cita rasa, belalang pun juga mengandung nitrogen, protein, dan gizi sebagai sumber energy para kroto.

 

  • Jangkrik

Jangkrik merupakan salah satu jenis pakan kroto yang memiliki kandungan antioksidan yang bagus sebagai suplemen kroto yang dibudidaya. Beberapa kandungan dalam jangkrik ini di antaranya adalah gizi hormone sebagai asupan pertumbuhan, protein, omega 3 sebagai ketahanan tubuh kroto, dan kalori sebagai asupan perkembangbiakan kroto.

 

 

6.Proses Perawatan Kroto

  • Harus rutin membersihkan lokasi budidaya dan membersihkan kandang kroto.
  • Memastikan kandang, bahwa kandang tidak bocor
  • Menjaga keamanan dan kenyamanan pada kroto yang dibudidayakan.
  • Jangan lupa untuk memberikan minum pada kroto
  • Untuk pemberian minum semut rangrang ialah dengan perbandingan 30 % makanan dan 70 % air gula. Bahan dan alat untuk minuman semut berupa gula pasir dan segelas air 200 ml. Setengah sendok makan dituang kedalam 200 ml air , kemudian tuangkan kedalam loyang atau piring lebar agar di minum oleh semut rangrang.

 

 

7.Proses Pemanenan Kroto

Telur semut rangrang mempunyai daur 15-20 hari. Mulai dari telur-larva-hingga menjadi semut. Pemanenan dapat dikerjakan sesudah sarang semut terlihat penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih. Pada media atau sarang yang sudah stabil, selanjutnya kroto sudah dapat dipanen setiap 15-20 hari.

Pada awal budidaya, sebaiknya biarkan bibit koloni berkembang biak sehingga populasi semutnya bertambah. Setidaknya hingga 6 bulan pertama tidak dipanen terlebih dahulu. Kemudian setelah 6 bulan, pemanenan bisa dilakukan 2 kali setiap bulannya. Atau bisa diatur menjadi setiap hari dengan mengkombinasikan jumlah sarang dan siklus panen.

 

Langkah – langkah untuk melakukan pemanenan kroto :

  • Siapkan wadah berupa baskom atau ember plastik.
  • Siapkan juga saringan dari kawat ram, letakkan dalam baskom tersebut.
  • Gunakan sarung tangan karet untuk menghindari gigitan semut.
  • Ambil media atau sarang dan tumpahkan isinya ke dalam baskom yang sudah diberi saringan kawat ram.
  • Kroto akan jatuh ke dasar baskom sedangkan semutnya akan tersaring.
  • Bersihkan media paralon dan letakkan kembali kawat ram yang berisi semut pada rak.

 


 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Kroto yang Praktis dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

 

Baca Juga Artikel Lainnya

Baca Juga  √ 7 Cara Budidaya Ikan Mas Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Budidaya Ikan Komet yang Mudah Secara Lengkap
Baca Juga  √ 7 Cara Budidaya Kucing Anggora Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Budidaya Semut Jepang yang Mudah Secara Lengkap
Baca Juga  √ 5 Cara Budidaya Ikan Bandeng Terlengkap
Baca Juga  √ Cara Budidaya Ikan Mujair yang Mudah di Pahami Secara Lengkap
/* */