√ 8 Cara Budidaya Daun Seledri Terlengkap

√ 8 Cara Budidaya Daun Seledri Terlengkap Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Budidaya Daun Seledri.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menanam daun seledri yang baik dan benar? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

 

√ 8 Cara Budidaya Daun Seledri Terlengkap
√ 8 Cara Budidaya Daun Seledri Terlengkap

 

Mengenal Daun Seledri

 

Tanaman seledri (Apium graveolens L.) atau yang sering disebut juga sebagai “daun sop” merupakan salah satu tanaman jenis sayuran daun dan juga tanaman obat.

Seledri pada umumnya dapat digunakan sebagai salah satu bumbu atau bahan tambahan masakan. Seledri juga dapat digunakan sebagai penghias hidangan, ditaburkan diatas soto, bakso atau juga bubur ayam. Di Indonesia daun seledri ini biasa digunakan sebagai lalapan atau untuk dapat menyedapkan sup.

Walaupun tanaman seledri ini bisa ditanam didataran rendah, namun tanaman ini lebih maksimal tumbuh didataran tinggi  sekitar 100 – 1500 dpl.

Tanaman seledri ini juga bisa tumbuh subur pada tanah yang gembur dan subur dengan pH sekitar 6 – 7. Tanaman ini sangat sensitif dengan curah hujan yang tinggi. Untuk skala dalam budidaya dilahan luas, tanaman seledri lebih efektif diperbanyak dengan cara generatif (biji).

Penggunaan seledri yang paling lengkap yakni pada negara Eropa diantaranya daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan sedangkan beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea yang mempergunakan bagian tangkai daun sebagai salah satu bahan makanan.

 

 

Jenis – Jenis Daun Seledri

 

  • Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan juga banyak dipakai di masakan Indonesia.
  • Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya dapat membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
  • Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang dapat membentuk suatu umbi di permukaan tanah, biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini juga kaya provitamin A dan K.

 

 

Manfaat Daun Seledri

 

  • Dapat membantu mengobati reumatik.
  • Dapat membantu mencegah penuaan dini.
  • Dapat membantu mengobati mata kering.
  • Dapat membantu menenangkan saraf.
  • Dapat membantu mengobati anemia.
  • Dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun.
  • Dapat Membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
  • Dapat Mencegah terserang penyakit asma.
  • Dapat membantu mengobati batuk.
  • Dapat mencegah sembelit.
  • Dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Dapat menurunkan berat badan yang berlebih atau obesitas.

 

 

Cara Mananam Daun Seledri

 

1. Pembibitan Daun Seledri

 

Perbanyakan Generative (Dari Biji)

  • Rendam biji dengan air hangat sekitar 1 jam dengan suhu 50 sampai 60 derajat Celsius.
  • Siapkan baki semai atau bedengan yang terdiri dari campuran kompos dan tanah (1:2) yang diayak bersamaan.
  • Lindungi tanaman dari air hujan dan terik matahari langsung dengan plastic bening di baki semai.
  • Ciptakan alur garitan di bagian atas baki dengan kedalaman 0,5 cm berjarak 10-20 cm. tebarkan biji benih dalam alur tersebut, kemudian tutup dengan tanah dan suram agar kelembapannya terjaga.
  • Siram dengan air setiap pagi atau sore dengan kapasitas yang secukupnya, jangan sampai basah atau kekeringan.
  • Pindahkan bibir ke pot atau polybag setelah 3-4 helai daun mulai tumbuh atau sekitar 1 bulan lamanya.

 

Perbanyakan Vegetative (Dari Anakan)

  • Ambil anakan dalam tanaman seledri yang sudah ada.
  • Pindahkan ke dalam pot atau polybag yang baru.
  • Jika bibit sudah siap dipindahkan, siapkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan juga kompos yang diayak dengan ukuran perbandingan 1:1:1. Arang sekam dipakai agar porositasnya baik sehingga bobot media tanam lebih ringan dan membuat pot dan polybag lebih mudah dipindahkan. Arang sekam bisa juga diganti menggunakan sekam jerami, padi atau serbuk gergaji. Pastikan bebas hama dan penyakit.

 

2. Pengelolaan Tanah

 

Tanah digali dan di gemburkan lalu membuat lubang tanam dengan jarak tanam 50-70 cm (antar barisan) x 12-20 cm (berturut-turut).

Jumlah seledri di lapangan secara umumnya berkisar 50000-100.000 tanaman per hektar. Jika pH tanah kurang dari 5,5 kalsifikasi dapat menggunakan Kaptan atau Dolomit dengan dosis sekitar 1,5 ton/ha dan dapat diaplikasikan untuk sekitar 34 minggu sebelum tanam.

 

3. Penyemaian Benih Daun Seledri

 

Ditempat pembibitan biji seledri di tebar. Membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 12 hari untuk penyemaian biji seledri menjadi kecambah.

Benih seledri ini ditanam dangkal agar seledri cepat menjadi kecambah. setelah tanaman sudah berumur sekitar 2 bulan seledri dapat di pindahkan ke lahan tanam.

Keuntungan pembibitan adalah dapat mengurangi input produksi seperti pupuk, irigasi, dan hama dan pengendalian gulma, jarak tumbuh seragam, dan tanaman lebih sempurna.

 

4. Penanaman Bibit Daun Seledri

 

Kemudian, mulailah menebarkan biji-biji seldri yang sebelumnya telah direndam dengan menggunakan air yang cukup hangat pada media penyemaian.

Tidak lupa untuk menutup salah satu bagian atas pada biji-biji tersebut dengan menggunakan tanah atau bisa juga media tanam yang berada di bendengan.

Setelah itu, siramlah permukaan tanah atau media tanam dengan menggunakan air untuk bisa membuat tanah tersebut terjaga kelembabannya.

 

5. Merawat dan Pemeliharaan Tanaman Seledri

 

Penanganan gulma pada seledri harus rutin dilakukan karena seledri yang ditanam memiliki proses perkecambahan yang cukup lama sekitar 7-12 hari sehingga pertumbuhannya akan bersaing dengan gulma.

 

6. Pengendalian Hama Daun Seledri

 

Hama yang sering menyerang pada tanaman seledri ialah suatu virus yang dapat membuat bercak daun, penyakit fusarium, lalat penggorok daun dan masih banyak lagi.

Pengendalian hama tersebut harus dilakukan sesuai dengan hama yang menyerang dan penggunaan pestisida harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

 

7. Pemupukan Daun Seledri

 

Seledri juga membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang besar, terutama nitrogen untuk produksi biomassa. Dibutuhkan sebanyak 20-30 ton pupuk kandang dan sekitar 300 kg N, P dan K 75 kg untuk per hektar.

 

8. Panen dan Pascapanen Daun Seledri

 

Tanaman seledri yang sudah ditanam langsung tanpa melalui pembibitan dapat dipanen sekitar 160- 18C hari ini, sementara seledri tumbuh dari benih biasanya dipanen sekitar  90-125 hari.

Seledri Taraman ini biasanya dipanen ketika sebagian tanaman sudah mencapai pada fase dianggap layak jual, tapi ukuran lebih beragam tidak dapat dihindari.

Penundaan panen dapat menyebabkan beberapa tanaman menjadi bergabus, sementara panen terlalu dini mengakibatkan setidaknya tangkai daun besar.

Pemanenan dapat dilakukan dengan seledri dicabut yang memiliki musim tumbuh lebih pendek, dan panen dapat diulang jika daun dipotong cukup tinggi di atas tanah untuk dapat memungkinkan pertumbuhan kembali daun gudang. Prcduksi seledri bisa mencapai sekitar 40-70 ton/ha.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 8 Cara Budidaya Daun Seledri Terlengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

Baca Juga  √ 7 Langkah Menanam Cabe Rawit yang Efektif [Lengkap]

Baca Juga  √ Cara Menanam Jahe Gajah Bagi Pemula Terlengkap

Baca Juga  √ 6 Cara Menanam Lengkuas Terlengkap

Baca Juga  √ 5 Cara Menanam Jarak Pagar Terlengkap

/* */