√ Cara Budidaya Jambu Mete yang Benar dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya jambu mete secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya jambu mete? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Jambu Mete
Jambu mete ialah jenis buah berupa pohon yang berasal dari Negara Brasil Tenggara. Tanaman jambu mete awalnya dibawa oleh pelaut Portugis ke Negara India 425 tahun silam, kemudia meluas ke daerah-daerah tropis dan subtropis seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Penyuplai terbanyak jambu mete adalah Negara Brasil, Kenya, dan India.
Tanaman ini merupakan monoesis (tanaman berumah satu) dengan bunga berkelamin campuran (hermaprodit). Bunganya berwarna putih ketika baru mekar lalu berubah menjadi merah muda, kecil, harum, termasuk bunga majemuk. Tumbuh pada ujung tunas atau ranting. Proses pembuahan pada bunga jambu mede lebih banyak dipengaruhi oleh kehadiran serangga yang tertarik oleh baunya yang sangat harum dan sifat serbuk sarinya yang pekat.
Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Mete
- Tanaman jambu mete dapat tumbuh dengan subur didaerah dengan tanah lempung, lempung berpasir, dan tanah humus yang mengandung banyak bahan organik.
- PH yang ideal untuk jambu mete yaitu antara 5.6 – 7.3.
- Ketinggian yang optimal untuk tanaman jambu mete yaitu 700 mdpl.
- Suhu udara yang baik untuk tanaman jambu mete yaitu 22 derajat C – 33 derajat C.
- Tanaman jambu mete membutuhkan sinar matahari sepanjang hari
- Curah hujan setiap tahunnya antara 1000 mm hingga 2000 mm, dengan 4-6 bulan kering.
Cara Budidaya Jambu Mete
1.Persiapan Lahan Tanam Jambu Mete
- Bersihkan terlebih dahulu lahan dari gulma
- Kemudian gemburkan tanah dengan cara mencangkul
- Setelah itu buat lubang tanam dengan ukuran 50×50 cm dengan kedalaman sekitar 50 cm.
- Pada saat menutup lubang, tanah lapisan bawah ditimbun kembali dan lapisan atas yang sudah bercampur dengan pupuk kandang
- Lubang tanam akan didiamkan selama kurang lebih 4 minggu.
2.Persiapan Bibit Jambu Mete
Bibit jambu mete bisa diperoleh dengan metode generatif/biji yaitu :
- Pilihlah buah yang telah matang dan tidak cacat dari hasil pemanenan dipertengahan musim panen.
- Setelah buah yang akan dijadikan bibit diperoleh, selanjutnya ambil bagian bijinya lalu dicuci dan disortir.
- Lalu jemur biji mete terlebih dahulu sampai kadar airnya menjadi 8%-10%
- Setelah penjemuran selanjutnya biji dimasukkan dalam plastik
- Simpan pada ruangan yang memiliki suhu sekitar 25°C-30°C dan kelembaban sekitar 70%-80%.
- Bibit disimpan selama kurang lebih 6-8 bulan.
- Biji benih selanjutnya di semai agar menjadi bibit yang siap untuk ditanam.
3.Penyemaian Bibit Jambu Mete
- Siapkan polybag dan media tanam yang terdiri atas tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1.
- Setelah media tersebut tercampur rata masukan ke dalam polybag .
- Kemudian tanamkan biji jambu monyet, dalam setiap polybag cukup diisi dengan 1 biji.
- Setelah itu, taburkan pestisida seperti Furadan di sekeliling polybag guna mencegah serangan semut dan rayap.
- Letakkan polybag persemaian di tempat yang teduh.
- Siram 2 kali sehari untuk menjaga kondisi kelembaban media tanamnya.
- Pangkas semua rumput/ gulma yang tumbuh di dalam polybag supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman jambu monyet.
- Berikan pupuk kandang setiap 1 bulan sekali
- Bibit jambu mete dapat dipindah tanam setelah berusia mencapai 5-6 bulan.
4.Penanaman Jambu Mete
- Lepas bibit yang akan ditanam dari polybag secara perlahan agar tidak merusak bibit
- Masukan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan
- Lalu timbun kembali dan padatkan tanah
- Jarak tanam bisa 8 X 8m, 9 X 9 m, 10 X 10m atau 5 X 5m
- Tanaman dipasang penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak
- Siram tanaman setelah melakukan penanaman agar tanah tetap lembab
- Penanaman baiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu.
5.Perawatan Tanaman Jambu Mete
- Penyiraman
Bibit yg baru saja ditanam membutuhkan banyak air. sehingga tanaman harus disiram secara rutin yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan dengan secukupnya dan jangan sampai menggenangi tanaman.
- Penyulaman
Lakukan penyulaman pada saat tanaman berusia 2-3 tahun. Apabila tanaman berumur =3 tahun maka pertumbuhan tanaman sulaman umumnya kurang baik atau akan terhambat.
- Penyiangan & Penggemburan
Bibit jambu mete mulai berdaun & bertunas sesudah 2-3 bulan ditanam. Pembasmian gulma dikerjakan setelah tanaman berusia 45 hari. Tanah yg disiram setiap hari pasti akan semakin padat & udara di dalamnya akan semakin sedikit. Dampaknya, akar tanaman tidak lapang untuk menyerap unsur hara. Maka dari itu perlu dilakukan penggemburan.
- Pemupukan
Tanaman jambu mete dipupuk menggunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk buatan. Pemberian pupuk kandang/ kompos dilakukan dengan cara menggali parit melingkar. Pupuk dituangkan keparit kemudian ditutup kembali dengan tanah.
- Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada cabang tanaman yang mengganggu, sisakan sebanyak 3-5 cabang yang sehat pada posisi yang baik pada batang. Pemangkasan ini dikerjakan sebelum tanaman berbunga.
6.Penanganan Hama dan Penyakit Jambu Mete
- Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
Gejalanya : adanya bekas gigitan pada daun yang menjadikan daun rusak
Penanganannya : semprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dgn dosis 1,0 – 1,5 ml/liter air.
- Hama helopeltis sp.
Gejalanya : adanya bercak-bercak hitam tidak merata pada tangkai daun, daun & ranting segera mengering dan daun kemudian gugur
Penanganannya : menyemprotkan insektisida Agroline dgn dosis 0,2 % atau Thiodan dengan dosis 0,02 %.
- Ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L)
Gejala: daun berubah warna menjadi kuning dan kemudian daun akan gugur bahkan mati.
Penanganannya : mengolesi sekitar permukaan batang/akar dgn larutan BMC 1-2% (20 gram/liter air).
- Penyakit layu
Penyebabnya : jamur Phytophthora palmivora, Fusarium sp. & Phytium sp.
Penanganannya : mengurangi naungan yg terlalu rapat
dan menyemprotkan Dithane M 45 secara teratur & terencana.
7.Pemanenan Jambu Mete
- Jambu mete sudah bisa dipetik setelah 60-70 hari setelah berbunga
- Masa panen berlangsung selama 4 bulan
- Panen pertama pada usia 3-4 tahun dan bisa menghasilkan gelondong kering 2-3 kg/pohon.
- Hasil ini meningkat menjadi 15-20 kg/pohon pada usia 20-30 tahun.
- Tanaman jambu mete sebenarnya masih bisa berproduksi sampai umur 50 tahun, namun masa paling produktifnya ialah pada usia 25-30 tahun.
Ciri-ciri jambu mete yang siap panen :
- Memiliki warna kulit buah semu menjadi kuning atau merah tergantung pada jenisnya.
- Ukuran buah semu lebih besar dibandingkan buah sejati.
- Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya seperti aroma stroberi.
- Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Jambu Mete yang Benar dan Lengkap. Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya