√ 10 Cara Budidaya Jamur Merang yang Baik dan Benar Terlengkap –Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara budidaya jamur merang yang baik dan benar terlengkap
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya jamur merang? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Jamur Merang
Volvariella volvacea atau yang biasa kita kenal dengan jamur merang ialah jamur yang sangat populer di kalangan jamur. Terutama untuk masyarakat Asia, jamur jenis ini telah lama di budidayakan dan telah lama menjadi salah satu sumber pangan yang sangat kaya akan kandungan protein dan vitamin sama seperti beberapa sumber pangan lainnya seperti : Singkong, Talas dan Gandum
Jamur merang mempunyai kandungan riboflavin, tiamin, asam nikotin, kalsium dan fosfor yang cukup tinggi, sedangkan kandungan kalori serta kolesterolnya rendah hingga bisa juga di jadikan sebagai makanan pelangsing.
Syarat Tumbuh Jamur Merang
- Tersedia media untuk tumbuh seperti bahan dari jerami atau merang, bekatul, dan lain-lain.
- Media tersebut harus selalu basah, tetapi tidak ada air yang menggenang.
- Ruangan memiliki kelembaban udara sekitar 80%. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyemprot ruang dengan air.
- Tanaman jamur merang terlindung dari paparan sinar matahari secara langsung.
- Tingkat keasaman media tumbuh harus netral yaitu pada pH sekitar 7 – 8.
Cara Budidaya Jamur Merang
1. Pembuatan Rumah Untuk Jamur (Kumbung)
- Ukuran kumbung yang ideal yaitu 6 m x 4 m dengan tinggi 2, 5 m.
- Di dataran medium untuk menjaga suhu kumbung supaya terus panas, dinding kumbung dilapis dengan styrofoam.
- Kumbung terbagi dalam dua baris rack bedengan dari kawat atau mungkin bambu dengan rangka besi/ bambu /kayu.
- Tiap-tiap baris terbagi dalam 3-5 tingkat rack bedengan.
- Kumbung harus dilengkapi dengan jendela atau electric blower untuk sirkulasi udara .
- Pasang lampu (50 foot candle) yang bisa dipindah-pindah atau dicabut apabila tengah dikerjakan pasteurisasi serta dipasang waktu pembentukan badan buah.
- Lampu TL daylight (neon) 60 watt sejumlah 2 buah dan 2 buah pemanas (heater) dipakai untuk melindungi suhu ruang 32oC ±2oC.
2. Pembuatan Pembangkit Uap
- Pembangkit uap dapat dilakukan dengan menggunakan 2 buah tangki (200 l) yang disambung dengan pipa bambu dan paralon ke kumbung.
- Tangki diisi air dan ditempatkan dengan cara dibaringkan diatas tungku diluar kumbung.
- Sambung dengan pipa bambu (yang menempel pada tangki) dan pipa paralon yang tidak tipis ke kumbung.
- Pipa diberikan lubang lubang agar mengeluarkan uap air panas yang datang dari air dalam tangki yang dididihkan.
- Ukuran pipa paralon yaitu 2-3 cm.
- Pipa paralon ditempatkan diatas lantai kumbung ditengah ruangan, dan setiap meternya di beri lubang 8 buah untuk keluarkan uap panas.
3. Persiapan Media Tumbuh
- Susunlah bagian jerami terlebih dahulu dengan ketinggian 15 cm
- kemudian lakukan penyiraman secukupnya dengan air.
- Lanjutkan dengan menumpuk onggok di atasnya.
- Tumpuk jerami diatas tumpukan kedua lapisan jerami dan onggok tersebut lalu siram kembali.
- Lanjutkan lagi dengan tumpukan ke dua dari onggok.
- Lakukan pencampuran atau pelapisan ini hingga mencapi ketinggian sekitar 1,5 lebar 2,5 m dan panjang sekitar 4 m.
- Tutuplah media tersebut dengan plastik agar proses dari pngomposan cepat terjadi.
Sedangkan untuk perendaman media kapas, harus direndam terlebih dahulu selama 4-6 hari. Ketika melakukan perendaman, kapan tersebut harus sering di bolak-balik sebanyak 2-3 kali dalam dua hari sekali.
Untuk penaburan katul dan dolomit sendiri dapat dilakukan ketika proses penumpukan jerami sekaligus onggok telah berjalan selama 2 hari lamanya .
Berikut ini cara penaburannya:
- Campur bekatul 40 kg dengan dolomit 24 kg dan aduk hingga merata.
- Pisahkan dan ambil tumpukan jerami beserta onggok dengan ketinggian lebih kurang 15-20 cm.
- Siram tumpukan tersebut menggunakan air terlebih dahulu.
- Taburkan campuran dari kedua bahan bekatul dan dolomit secara merata ke atas tumpukan tersebut.
- Penaburan dilakukan sampai tidak ada lagi tumpukan jerami dan onggok yang tersisa.
- Tutup kembali dengan rapat tumpukan yang telah diberi campuran bekatul dan juga dolomit.
4. Proses Pembalikkan Media Tanam
- Setelah media tanam di biarkan selama 2 hari maka lakukanlah pembalikan tahap pertama.
- Lakukan juga tahap pembalikan kedua setelah 2 hari selesai dari tahap pembalikan pertama.
- Lakukan tahap ketiga dengan hitungan hari dan cara yang sama.
- Media tanam yang melalui proses yang benar akan berubah menjadi warna coklat tua kehitaman, mengandung kadar air sekitar 65 hingga 75% dan
- memiliki tekstur yang lunak.
5. Memasukkan Media Tanam Kedalam Kumbung
- Susun media tanam yang telah jadi tersebut di atas rak.
- Tingkatan rak yang paling bawah akan di berikan media tanam yang lebih tebal dan akan berangsur – angsur menipis pada tumpukan rak paling atas. Ini sangat berguna untuk mengatur tingkat suhu dari media tanam tersebut.
- Taburkan kapas secara merata di atas media tanam tersebut ketika telah disusun dengan rapi.
- Mengecek keadaan atap kumbung ( pastikan tidak ada kebocoran pada atap kumbung).
- Bersihkan dan tutup kembali kumbung anda.
6. Pengisian Media Tumbuh dan Pasteurisasi
Setelah proses fermentasi media tumbuh selesai dilanjutkan dengan membagi media tumbuh ke rak-rak yang telah disediakan. Setelah itu lakukan penguapan pada kumbung hingga suhu mencapai 70-75 derajat celcius biarkan suhu tersebut bertahan selama kurang lebih 4 jam.
Setelah penguapan kumbung selesai biarkan kumbung terlebih dahulu hingga suhunya kembali normal ke angka 30-32 derajat celcius.
Ketika temperatur telah normal kembali . Anda bisa tebarkan bibit pada media tumbuh , dengan cara :
- Bibit yang ditebar sebanyak 5% dari berat basah media tumbuh.
- Tebarkan bibit pada permukaan media tumbuh dan biarkan selama 3-4 hari dengan keadaan jendela ditutup.
- Usahakan agar suhu ruangan tetap berada pada angka 30-34 derajat celcius.
- Setelah 1 minggu bibit dibiarkan lalu usahakan bibit terkena sinar matahari.
- Ruangan harus diberi lampu dengan watt tinggi agar ruangan dapat memiliki suhu yang tinggi (bila bibit tidak mendapatkan sinar matahari).
- Pemanasan dengan cahaya matahari bertujuan agar primodia jamur dapat cepat terbentuk.
7. Penyiraman Jamur Merang
- Semprotkan air dengan sprayer pada permukaan rack bedengan.
- Campur Urea pada air yang disemprotkan (2-3 sendok makan Urea dalam 20 liter air), serta penyemprotan dikerjakan apabila bedengan kering.
8. Pemeliharaan Tanaman Jamur Merang
- menjaga suhu ruangan kumbung antara 28-35 derajat celcius
- membuka plastik setiap hari selama 10 menit demi menjaga sirkulasi udara (baiknya di pagi hari)
- Usahakan supaya sinar matahari dapat langsung masuk ke area kumbung antara jam 7-10 pagi
- Kelembapan sekitar 80-90%. Selainnya jamur-jamur liar, terlebih type Coprinus mesti dibuang.
9. Panen Budidaya Jamur Merang
Jamur merang pertama kali dapat dipanen ketika berumur 20-30 hari setelah penebaran bibit. Proses pemanenan jangan menunggu hingga jamur mencapai ukuran maksimalnya.
Kriteria fisik jamur siap panen :
- Jamur yang telah setinggi 3-6 cm atau masih berada di stadium button atau kancing.
- Kuncupnya masih belum terbuka.
Cara memanen jamur merang :
- Putar dengan cara perlahan jamur merang yang akan di panen (bukan dengan menariknya langsung).
- Mulailah dari rak paling atas kemudian menyusul ke rak paling bawah.
- Bersihkan sisa-sisa jamur dari kompos dan tetap jaga kelembaban kompos setelah proses panen telah selesai.
10. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
- Hawa masuk dan keluar sebaiknya tersaring.
- Pakai keset (foam) yang setiap hari dibasahi dengan 2% karbol / 2% kloroks.
- Bersihkan kumbung dari kotoran atau sisa-sisa merang.
- Sterilisasi dengan penyemprotan larutan formalin 2%.
- Membersihkan tangan serta kaki dan memakai baju bersih.
- Jauhi keluar masuk kumbung terus-terusan.
- Buang kompos atau mungkin bibit yang sudah jatuh ke tanah, kotoran, media tercemar, serta Coprinus dalam kantung tertutup.
- Petik sesegera barangkali jamur yang payungnya telah berkembang serta letakkan di keranjang yang bersih dan disimpan ditempat tertutup.
- Perhatikan kebersihan waktu menyiram, memanen serta bersihkan gulma dari jamur.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 10 Cara Budidaya Jamur Merang yang Baik dan Benar Terlengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakannya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]