√ Cara Budidaya Pohon Pinus Bagi Pemula Terlengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya pohon pinus secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya pohon pinus? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Pohon Pinus
Tusam atau pinus ialah sebutan dari sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung di marga Pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau pinus biasanya disebut yaitu tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et deVries).
Pinus mempunyai sifat berumah satu (monoecious), yakni dalam satu tumbuhan terdiri atas organ jantan dan betina tetapi terpisah, walaupun beberapa jenis spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).
Nama-nama umum di beberapa negara adalah:
Filipina: Mindoro Pinus, Tapulau (Sambali, Tagalog)
Indonesia: Damar Bunga
Thailand: Anak-haang-maa
Vietnam: Th[oo]ng l hai
Syarat Tumbuh Pohon Pinus
- Pohon pinus dapat tumbuh dengan baik meskipun pada tanah yang kurang subur , berpasir,hingga tanah berbatu.
- Umumnya habitat pohon pinus berada pada ketinggian tanah 200-1800 mdpl. Tetapi pinus sebenarnya bisa tumbuh dengan sempurna pada lahan ketinggian 400-1500mdpl.
- Lahan tumbuh yang baik bagi jenis pinus ini dengan curah hujan 1200-3000 mm/tahun dan jumlah bulan kering 0-3 bulan
- Keasaman optimal untuk pinus ialah pH 6-7
Cara Budidaya Pohon Pinus
1.Persiapan Bibit Pohon Pinus
Saat tahap pembibitan digunakan benih dari bunga pinus kering pohon. Setiap bunga kering berisi sekitar 45.000-60.000 butir/kg. Pilih bunga yang baik dengan ciri-ciri yaitu :
- Warna kulit buah sudah menguning hampir kecoklatan
- Berbintik hitam,
- Bentuk bunga bulat, padat, dan tidak mengkerut.
Cara mendapatkan bibit :
- Keluarkan biji dari dalam bunga
- Rendam dalam air selama 24-48 jam sebelum disemai.
- Air rendaman harus diganti setiap 12 jam sekali.
- Pilihlah benih yang tenggelam dan buang yang mengambang lalu disemaikan.
- Semaikan pada media persemaian dari campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 yang telah di jemur selama 4-6 jam dibawah terik matahari.
- Masukkan media pada bak semai setinggi 5 cm.
- Taburkan benih diatasnya dan pindahkan bak di tempat yang teduh dan terhindar dari hujan juga panas matahari.
- Setelah 10 – 15 hari maka benih akan berkecambah.
- Setelah usia menginjak 5-8 minggu atau sudah daun jarum pertama maka lakukan perawatan dan pemeliharaan.
2.Persiapan Lahan Tanam Pohon Pinus
- Taburkan kompos/pupuk kandang pada lahan tanam dengan komosisi 2 ton/hektar.
- Pemberian nutrisi dasar tersebut dilakukan saat 3-4 minggu sebelum masa penggarapan tanah dengan pembajakan dan pencangkulan. Hal ini dimaksudkan agar tanah menjadi gembur dan mengandung nutrisi dasar.
- Jika kondisi tanah ber-pH rendah maka tambahkan kapur/dolomit agar pH tanah menjadi netral.
- Setelah itu diamkan tanah selama 2-3 minggu sebelum ditanami.
3.Penanaman Pohon Pinus
Waktu yang disarankan untuk menanam benih (semai) biasanya musim semi, sebelum awal pertumbuhan (vegetasi) dan musim gugur, dari awal September, dan berakhir. pendaratan musim gugur sebelum awal cuaca dingin (di wilayah Moskow hingga akhir November). Pohon – pohon besar (lebih dari 3 meter) direkomendasikan untuk ditanam mulai November hingga Maret.
- Sebelum melakukan penanaman, persiapkan lah media tanam dengan mencampurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
- Lepaskan bibit dari kantong plastik persemaian
- Tanam pada lubang sedalam 20-25cm yang telah disiapkan.
- Pastikan posisi tanam tegak dan letakkan dengan perlahan agar akar tidak rusak.
- Tutuplah lubang tanam dan padatkan pada media tanam disekitarnya.
- Kemudian lakukan penyiraman agar kelembaban tanah tetap terjaga.
4.Perawatan Pohon Pinus
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila terdapat kematian bibit setelah satu bulan setelah satu bulan selesai penanaman, segera dilakukan penyulaman. Penyulaman ini harus terus dilakukan sampai jumlah tanaman muda sesuai dengan kerapatan tegakan yang dipersyaratkan. Penyulaman ini sebaiknya dilaksanakan pada pertengahan musim penghujan.
- Penyiangan
Penyiangan gulma dan tumbuhan lain yang mengganggu tanaman saat masih muda segera dilakukan, supaya bebas dari persaingan bertujuan mendapatkan cahaya dan unsur hara di dalam tanah.
- Pendangiran
Pendangiran hanya dikerjakan saat kondisi tanah yang padat atau berdrainase jelek. Dengan catat mendangir di sekitar piringan dengan berjari-jari 0,5 meter. Dan dilaksanakan bersamaan waktunya dengan penyiangan.
- Penjarangan
Untuk memberi ruang tumbuh yang lebih baik bagi tegakan selanjutnya, sehingga mutu tegakan dan volume tegakan menjadi meningkat. Pohon yang terserang hama dan penyakit, batang pokok dapat membengkok, bercabang, dibuang dalam penjarangan. Saat penjarangan tegakan pohon tergantung pada kerapatan, kesuburan tanah dan sifat pertumbuhan pohon. Tepatnya beberapa saat setelah tajuk saling bersinggungan.
5.Penanganan Hama dan Penyakit Pohon Pinus
Hama pohon pinus
Hama Kutu Lilin
Penyebabnya : Kutu lilin
Gejalanya :
Kutu lilin akan tinggal dan bereproduksi di pangkal pucuk bagian luar dari pohon Pinus. Kutu ini menimbulkan lilin putih dari lubang yang terdiri di bagian dorsal.
Penanganan hama kutu lilin :
- Menggunaan jenis-jenis spesies alternatif
- saat memilih tapak tidak cocok bagi hama kutu lilin,
- Lakukan penjarangan tegakan yang terserang hama, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan (vigoritas) pohon,
- Jangan melakukan penanaman lebih dari satu jenis spesies pada lokasi pertanaman.
- Tidak dianjurkan penggunaan perangkap dan penyemprotan air volume yang tinggi ke cabang-cabang.
Penyakit Pohon Pinus
- Penyakit kanker batang
Penyebabnya : jamur Diplodia pinea.
Gejalanya :
- Infeksi kanker batang biasanya timbul pada batang yang masih hijau, terutama pada pangkal percabangan didekat daun jarum.
- Infeksi patogen menyebabkan bercak-bercak pada batang yang bentuknya tidak teratur yang mengeluarkan eksudat berupa resin.
- Daun-daun jarum yang berdekatan dengan lokasi infeksi terlihat menguning dan akhirnya kering (berwarna cokelat).
- Pada pohon yang telah dewasa, infeksi biasanya dimuali disekeliling kerucut tajuk, kemudian berkembang beberapa meter ke atas dan mencapai cabang. Infeksi disekeliling cabang biasanya menghasilkan kanker yang cukup besar.
Penanganannya :
- Melakukan monitoring sambil melakukan pekerjaan thinning atau pemangkasan tajuk secara teratur, terutama tajuk-tajuk yang kering
- Menunjukkan gejala penyakit kanker batang untuk menghilangkan dan mengurangi jumlah inokulum.
- Pohon-pohon pinus yang terkena gejala dan terserang penyakit kanker batang harus segera diberi pupuk untuk meningkatkan kesehatan pada tanaman.
6.Pemanenan Pohon Pinus
Sesudah memasuki usia 10 tahun, pinus sudah dapat diambil getahnya, dan bagi keperluan mebel sebaiknya panen dikerjakan saat pohon pinus berusia 30 tahun atau pinus sudah mempunyai ketebalan kayu sekitar 238-322 m3/hektar dan untuk kayu pemanenan dapat dilakukan pada usia 10-15 tahun.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Pohon Pinus Bagi Pemula Terlengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]