√ Cara Budidaya Kakap Putih yang Mudah dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya kakap putih secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya kakap putih? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Kakap Putih
Kakap putih merupakan jenis Ikan dari keluarga Latidae dari ordo Perciformes. Varietas ikan ini tersebar luas di wilayah Hindia-Pasifik Barat dan dimulai dari Asia Tenggara sampai Papua Nugini dan Australia Utara. Ikan kakap putih dikenal dengan nama Pla kapong di Negara Thailand dan Barramundi di Australia.
Ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dengan mulut yang besar namun sedikit mencong dan rahang atas yang memanjang sampai ke kebelakang mata. Pinggir bawah dari tulang pipinya (preoperculum) mempunyai gerigi dengan duri tajam di bagian sudut. Tangkup insang (operculum) mempunyai duri kecil dan penutup bergerigi di atas pangkal gurat sisi.
Ikan ini mempunyai sisik tipe sisir (ctenoid) yang berukuran besar dan berwarna perak gelap atau terang tergantung pada lingkungan tempat hidupnya. Apabila dilihat dengan melintang, ikan ini tampak gepeng dan raut kepalanya terlihat jelas cekung. Sirip tunggal di punggung dan perutnya berduri sementara sirip pasang di dada dan panggulnya tidak. Sirip ekornya pendek dan bulat.
Berat maksimal ikan ini sekitar 60 kg (130 lb), sementara panjang tubuh rata-ratanya sekitar 0,6–1,2 m (2,0–3,9 ft).Tubuh mereka bisa mencapai panjang 1,8 m (5,9 ft) meski jumlah ikan yang ditangkap di ukuran tersebut bisa dibilang jarang. Ukuran genomnya sekitar 700 Mb, yang diurut dan diumumkan dalam Animal Genetics (2015) oleh James Cook University.
Cara Budidaya Kakap Putih
1.Pemilihan Lokasi Budidaya Kakap Putih
Tempat budidaya ikan kakap bisa dilakukan di kolam, tambak, ataupun di pinggiran pantai. Dan perhatikan juga kualitas air sangat penting dalam bididaya ikan kakap. Ikan kakap ialah ikan tropis, dan pastikan suhu kolam berkisar antara 27-32°C.
2.Persiapan Tambak Kakap Putih
- Pengeringan petakan, seperti umum dilakukan dalam budidaya udang.
- Perlu dilakukan pengapuran dasar tambak untuk membuat pH tanah stabil (pH tanah usahakan 5-7).
- Pemupukan tidak harus dikerjakan, sebab plankton tidak begitu pengaruh pada pertumbuhan kakap putih. Untuk tambak yang airnya sangat jernih, perlu dilakukan pemupukan untuk menumbuhkan plankton sampai kecerahan air bertahan pada kisaran + 40 cm.
3.Persiapan Benih Kakap Putih
Benih kakap putih yang ditebarkan harus benar-benar sehat. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca teduh. Kepadatan penebaran benih kakap putih ini berukuran 5,0 – 10,0 cm ditambak sebaiknya tidak lebih dari 5.000 ekor/m 2.
Ciri – ciri benih kakap putih yang baik :
- Ukuran seragam
- Tidak cacat fisik
- Bebas penyakit
- Tenang serta tidak membuat gerakan yang tidak beraturan atau gelisah, tetapi akan bergerak aktif bila ditangkap
- Mempunyai respon yang baik
- Warna sisik cerah
- Sorot mata terang
- Sisik, sirip lengkap
- Bila diberi makan akan menyergap dengan cepat, namun bila tidak diberi makan posisi menyebar.
4.Pendederan Benih Kakap Putih
Benih kakap putih yang mempunyai ukuran panjang 2,0 – 4,0 cm dari hasil tangkapan di alam maupun dari hasil pembenihan , disarankan melakukan pendederan terlebih dahulu dalam bak beton, dalam petak glondongan atau waring nylon sampai mencapai ukuran glondongan (5,0 – 10,0 cm) untuk kemudian ditransfer ke petakan tambak pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi. Pendederan dalam bak beton dengan sirkulasi yang cukup (>200 % per hari) dapat dilakukan dengan kepadatan 5.000 – 10.000 individu/m2. Untuk mencapai ukuran glondongan (5 – 10,0 cm) diperlukan waktu sekitar 60 hari.
Pendederan dengan waring nylon dapat dilakukan dengan menggunakan waring ukuran (1 x 1 x 1,5 m). Dari hasil pengamatan pendederan dengan waring nylon ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pendederan di bak beton. Kepadatan penebaran dalam waring adalah 10.000 – 20.000 individu per M 3 untuk ukuran benih yang sama (2,0 – 4,0 cm). Pendederan ini biasanya dilakukan di laut atau bisa juga dilakukan dalam petakan tambak yang cukup dalam (+ 1,5 meter). Yang harus diperhatikan, selama masa pendederan kegiatan grading (penggolongan ukuran) harus sering dilakukan. Hal ini dikarenakan sifat ikan kakap putih yang sangat kanibal.
5.Reproduksi Ikan Kakap Putih
Ikan kakap merupakan ikan yang mempunyai kemampuan untuk merubah jenis kelamin berdasarkan beberapa factor variabilitas. Pada fase awal pertumbuhan, ikan kakap yang berumur sekitar 1-2 tahun cenderung menumbuhkan testikel sehingga menjadi ikan jantan. Namun, ikan akan berubah menjadi betina ketika telah mencapai umur 5-6 tahun. Periode reproduksi ikan kakap umumnya akan terjadi pada musim penghujan.
Pada saat pemijahan, untuk membedakan kelamin ikan atau membedakan antara jantan dan betina ikan kakap dapat dilihat berdasarkan ukurannya. Ikan kakap jantan biasanya mempunyai ukuran yang lebih kecil dan ramping dibandingkan oleh ikan kakap betina. Setelah matang gonad, ikan kakap akan dapat dibuahi dan menghasilkan telur dan bibit baru.
6.Pemberian Pakan Kakap Putih
Pemberian pakan kakap putih dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan dosis pakan 8-10% botol total badan perhari.
Jenis pakan yang diberikan yakni ikan rucah (trash fish). Konversi pakan yang dipakai ialah 6:1 dalam arti untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan pakan 6 kg. Selama periode pemeliharan yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada jaring, yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang-kerangan dll.
7.Pemeliharaan Budidaya Kakap Putih
- Melakukan pembersihan jaring ,penempelan organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat. Pembersihan kotoran dikerjakan secara berkala paling sedikit 1 bulan sekali atau bisa juga disesuaikan dengan banyak sedikitnya organisme yang menempel.
- Penempelan oleh algae bisa ditangani dengan memasukkan beberapa ekor ikan herbivora (Siganus sp.) ke dalam kurungan supaya dapat memakan algae tersebut.
Pembersihan kurungan bisa dilakukan dengan cara menyikat atau menyemprot dengan air yang bertekanan tinggi.
- Lakukan pengecekan terhadap ikan peliharaan secara berkala, untuk menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan fisik pada ikan.
Disamping itu juga untuk menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam mendapatkan makanan.
- Pengelompokan ukuran (grading) harus dilakukan jika dari hasil pengecekan terlihat ukuran ikan yang tidak seragam. Dalam melakukan pengecekan, perlu dihindari jangan sampai terjadi stres.
8.Penanganan Penyakit Kakap Putih
a.Bintik Putih
Penyebabnya : protozoa Ichthiopthirius multifiliis. Faktor pendukung penyebab penyakit ini adalah:
- kualitas air yang buruk,
- suhu yang terlalu rendah,
- pakan yang buruk,
dan infeksi ikan lain yang telah terkena penyakit bintik putih.
Penularan penyakit ini bisa melalui air dan kontak langsung antar ikan.
Gejala seranganya : bagian tubuh ikan yang diserang adalah sel lendir, sisik, dan lapisan insang. Ikan yang terserang penyakit ini terlihat sulit bernafas, sering menggosok-gosokkan tubuhnya kedinding wadah, munculnya bintik – bintik putih pada insang dan sirip, lapisan lendir rusak, dan terjadi pendarahan pada sirip dan insang.
Penanganannya :
- Direndam dalam larutan garam dapur dengan dosis 1-3 gram/100 cc air selama 5-10 menit.
- Methylene Blue (MB 1%) sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 cc air. Ambil 2-4 cc larutan tersebut , kemudian encerkan kembali didalam 4 liter air. ikan yang sakit selanjutnya direndam didalam larutan tersebut selama 24 jam. Perendaman ini dilakukan 3-5 kali dengan sela waktu 1 hari.
b.Penyakit Gatal
Penyakit yang menyerang benih arwana ini diakibatkan oleh Trichodina sp. bagian tubuh yang diserang adalah kulit, sirip, dan insang.
Gejala serangannya : ditandai dengan gerakan ikan yang lemah dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya kebenda keras dan dinding wadah pemeliharaan.
Penanganannya :
- Ikan yang sakit diobati dengan cara merendamnya di dalam larutan formalin 150-200 ml/m3 air atau 150-200 ppm selama 15 menit.
- Direndam dalam larutan Malacyte Green Oxalate (MGO) dengan dosis 19 gram/m3 air selama 24 jam.
c.Penducle
Penyakit ini sering disebut dengan penyakit air dingin (cold water descareases) yang bisa terjadi pada suhu 160 C. penyebabnya adalah bakteri Flexbacter psychropahila yang berukuran sekitar 6 mikron.
Gejalanya serangannya : ikan arwana yang terserang penyakit penducle tampak lemah, tidak mempunyai nafsu makan, muncul borok atau nekrosa pada kulit secara perlahan.
Penanganannya :
- Merendam ikan yang sakit di dalam Oxytetracycline (OTC) 10 ppm selama 30 menit (100 mg/l).
- Pakan dicampur dengan Sulfixazole. Sebanyak 100 mg/1 kg berat ikan. Pencampuran dilakukan dengan cara mengencerkan Sulfixazole tersebut dalam 15 cc air dan menyemprotkannya ke pakan. Kemudian diberikan selama 10-20 hari.
9.Pemanenan Ikan Kakap Putih
Setelah melewati masa pemeliharaan selama kurang lebih satu tahun, ikan yang sudah mencapai berat sekitar 500-1000 gram sudah mulai bisa dipanen. Apabila ikan melebihi 1 kg, maka akan lebih baik jika ikan tersebut dijadikan ikan induk.
Alat yang dibutuhkan untuk memanen ikan kakap adalah jala ataupun serokan. Jangan menggunakan alat panen yang bisa melukai ikan atau merusak lingkungan seperti obat kimia dan bom.
Teknik yang salah dapat merusak hasil panen ikan kakap. Teknik panen sendiri ada dua cara, yaitu panen total dan panen selektif. Panen selekif ialah memanen hanya sebagian ikan, sedangkan panen total berarti memanen seluruh hasil ikan.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Kakap Putih yang Mudah dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]