√ Cara Budidaya Jeruk Nipis yang Benar dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya jeruk nipis secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya jeruk nipis? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Jeruk Nipis
Jeruk Nipis (Lat Citrus aurantifolia; Famili: Rutaceae) merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia Dan Amerika Tengah dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3—6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil.
Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak minyak atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni.
Buah digunakan untuk membuat minuman, obat batuk dan penyedap masakan dan juga sering dipakai untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut
Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk Nipis
- Jeruk nipis bisa kita ditanam di bermacam jenis tanah seperti aluvial, podsolik, latosol, dan jenis tanah lainnya.
- Tanaman ini dapat hidup di ketinggian 10 – 1000 mdpl
- Keasaman (pH) tanah yang cocok adalah sekitar 5-6.
- Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman jeruk.
- Curah hujan tipe D (2-5 bulan di musim hujan dan 6-9 di musim kemarau).
Cara Budidaya Jeruk Nipis
1.Persiapan Lahan Tanam Jeruk Nipis
- Bersihkan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi penanaman dari gulma dan tanaman yang mengganggu.
- Setelah lahan bersih selanjutnya bisa digemburkan dengan dibajak
- Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 cm dan kedalaman 40 cm dan jarak antar lubang sekitar 6m x 6m.
- Masukkan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang.
- Masukkan kembali tanah bekas galian sampai kira-kira
- separuh lubang kemudian biarkan lubang selama 2-3 hari.
- Jika kondisi tanah terlalu asam anda bisa menambahkan kapur tani atau dolomit ke dalam lubang tanam.
2.Persiapan Bibit Jeruk Nipis
Metode generatif
- Menggunakan biji dari buah yang tua
- Biji dikeringkan dengan cara dianginkan pada tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari selama 2-3 hari sampai lendir yang ada dijeruk nipis hilang
- Setelah itu biji disemaikan
Metode vegetatif
- Pilihlah cabang yang berumur sedang
- Kuliti cabang sepanjang 5-10cm dan kerat kambium cabang sampai bersih
- Lalu diamkan selama 1 hari
- Setelah itu tutup bagian tersebut dengan tanah dan bungkus dengan sabut kelapa
- Ikat dengan rapat sabut kelapa tersebut dan jaga kelembaban dengan cara menyirami tiap hari
- Setelah akar tumbuh banyak pada cangkokan , maka potong cabang yang dicangkok tadi dan tanam ke laham yang telah disediakan.
Metode Okulasi
Okulasi merupakan cara budidaya jeruk nipis yang menggunakan penggabungan metode vegetatif dan generatif. Untuk melakukannya harus mengambil mata tunas dari tanaman jeruk nipis yang berbuah lebat dan besar. Dengan cara :
- Mengiris batangnya hingga sedalam 1,5 cm dan dibersihkan.
- Selanjutnya buatlah lubang dengan ukuran sama sesuai irisan mata tunas tadi.
- Setelah itu masukkan mata tunas ke lubang tersebut dan ikat dengan tali.
3.Penanaman Jeruk Nipis
- Masukkan bibit jeruk nipis setelah memotong sedikit akar tunggalnya, lalu tutup dengan tanah.
- Tumpukan tanah ini hendaknya lebih tinggi dari batas galian atau permukaan tanah.
- Siramlah tanaman dengan air secukupnya.
- Buatlah saluran air atau parit di sekeliling pohon, dengan jarak kira-kira satu meter untuk pengairan lebih lanjut.
4.Perawatan Jeruk Nipis
- Pemupukan
Lakukan pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 5 bulan. Kemudian pemupukan berikutnya dilakukan sekali di setiap 3-4 bulan berikutnya. Pupuk yang dipakai antara TSP, KCL, dan urea, juga pupuk kandang / kompos juga bisa diberikan. Setelah dilakukan pemupukan, perawatan lainnya adalah pada ranting dan batang pohon jeruk nipis.
- Penyiraman
Lakukan setiap 2 hari sekali untuk tanaman yang baru tumbuh. Jika tanaman sudah tampak lebat dan besar cukup dilakukan penyiraman 3 kali sehari kecuali pada musim hujan cukup seminggu sekali aja.
- Pemangkasan
Memotong batang tanaman yang tingginya sudah 1 meter lebih dari permukaan tanah. pada pemangkasan ini supaya mendapatkan hasil yang bagus maka pilihlah 3-5 tunas yang bakal dijadikan cabang utama dan pangkas tunas yang lain.
Pemotongan ranting ini juga berguna supaya pohon jeruk nipis memiliki bentuk yang simetris sehingga tanaman bisa mendapatkan sinar matahari dengan sempurna.
5.Penanganan Hama dan Penyakit Jeruk Nipis
- Rayap (Nsutistermes sp)
Hama ini dapat merusak akar tanaman jeruk nipis, sehingga transportasi air dan unsur hara terganggu. Pada serangan yang berat tanaman jeruk nipis bisa mati.
Pengendaliannya : membongkar sarang rayap tersebut di dalam tanah dan memusnahkannya dengan insektisida. Tindakan selanjutnya, yaitu membersihkan kebun jeruk dari sisa-sisa ranting atau sampah.
- Kupu-kupu Pastur (Papilio memnon)
Hama ini menyerang pada daun tanaman jeruk yang masih kecil atau tanaman jeruk di persemaian. Daun tanaman jeruk ini akan habis dimakan kupu-kupu, sehingga pertumbuhan tanaman jeruk terganggu, bahkan bisa mati.
Melakukan penyemprotan dengan insektisida yang bersifat sistemik atau racun dapat mengendalikan hama ini. Selain itu bisa juga dengan membunuh ulat, pupa, dan telurnya.
- Kutu Tepung Jeruk (Pseudococcus citri)
Kutu ini menghisap cairan tanaman buah jeruk dan mengeluarkan kotoran manis. Kotoran tersebut nantinya ditumbuhi oleh cendawan jelaga (Capnodium citri) yang menjadikan buah, daun, batang, dan ranting menjadi hitam, akibatnya fotosintesis akan terganggu.
Pengendalian : menggunakan predator (pemangsa) seperti Cryptolaemus motrouzieri atau menyemprot dengan insektisida seperti Diazinon dan Parathion.
Penyakit yang menyerang jeruk nipis antara lain:
- Cendawan Jelaga (Capnodium citri)
Cendawan ini bersifat saprofit, memakan cairan yang dikeluarkan oleh kutu seperti kutu tepung jeruk.
Gejalanya : pada daun sebelah atas terdapat lapisan hitam. Pengendalian : menyemprotan dengan insektisida seperti Diazinon dapat mencegah serangan penyakit cendawan jelaga.
- Embun Tepung (Oidium tinggitaninum)
Gejala : terdapat lapisan tepung putih pada permukaan daun sebelah atas. Daun muda menjadi kering dan keriput. Kemudian daun akan terserang keseluruhannya, termasuk daun tua, sehingga bisa berdampak kematian tanaman jeruk nipis ini.
Pengendalian : mengurangi kelembapan di sekitar tanaman jeruk dengan cara mengatur jarak tanam dan drainase yang baik, membuang bagian tanaman jeruk yang terserang penyakit, memilih bibit yang baik, dan menyemprot dengan fungisida yang mengandung belerang.
- Kanker Jeruk (Xanthomonas titri)
Penyakit ini menyerang pada daun, batang, tunas muda, dan buah jeruk. Gejala yang ditimbulkan adalah bercak berbentuk bundar, tembus cahaya dan berair.
Pengendaliannya : memangkas bagian tanaman jeruk yang terserang lalu dibakar dan juga buah yang terserang penyakit dipetik dan dibakar. Selain itu bisa juga disemprot dengan fungisida seperti bubur Bordeaux, campuran Dithane, terusi (tembaga sulfat). dan antibiotika.
6.Pemanenan Jeruk Nipis
- Masa panen jeruk nipis umumnya terjadi setelah pohon sudah lewat dari 3 tahun,meskipun jumlah buahnya masih sedikit.
- Untuk hasil panen yang lebih banyak, harus menunggu lebih lama, kurang lebih pada tahun ke 6 sampai 15.
- Jumlah jeruk nipis yang dihasilkan dari pohon yang berumur 6 sampai 15 tahun bisa mencapai 7 sampai 20 kilogram per tahunnya.
- Jeruk nipis yang akan dipanen pun terlihat hijau kekuningan dengan tekstur tidak terlalu keras pada bagian bawah saat ditekan.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Jeruk Nipis yang Benar dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]