√ 7 Langkah Menanam Cabe Rawit yang Efektif [Lengkap]

√ 7 Langkah Menanam Cabe Rawit yang Efektif [Lengkap]

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara menanam cabe rawit secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya cabe rawit? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.


Mengenal Cabe Rawit

Cabai rawit ialah buah dan tumbuhan anggota Genus Capsicum. Selain di Indonesia, cabe rawit juga tumbuh dan terkenal sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Di Negara Malaysia dan Singapura cabe rawit dinamai Cili padi, di Filipina Siling labuyo, dan di Thailand Phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan Kanthari mulagu.

Meskipun ukuran cabe rawit lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas sebab kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.


Syarat Tumbuh Tanaman Cabe Rawit

  • Tanaman cabe rawit bisa tumbuh pada dataran rendah hingga ketinggian 1.300 dpl.
  • Tanaman cabe rawit bisa tumbuh dengan baik pada iklim yang tidak terlalu dingin serta tidak terlalu lembab.
  • Usahakan untuk memilih iklim 25-30⁰ C sebab tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik.
  • Pilih tanah yang mempunyai ph berkisar 6,5-6,8 .
  • Bentuk tanah datar sangat sesuai untuk budidaya cabai rawit dengan sudut kemiringan lahan 0-10⁰
  • Apabila ingin menggunakan lahan bekas tanaman padi malah lebih baik.
  • Apabila didaerah anda hanya ada tanah tegalan tidak masalah asal selalu ada air untuk penyiraman.

Cara Menanam Cabe Rawit

1.Pengolahan Media Tanam Cabe Rawit

  • Pertama harus mencangkul atau membajak tanah
  • Cek kondisi ph tanah, jika terlalu tinggi gunakan kapur untuk menstabikalkan tanah.
  • Kemudian mulai membuat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.
  • Jarak antar bedengan selebar 60 cm.
  • Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha.
  • Jika tanahnya kurang subur dapat ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
  • Lalu buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm dengan jarak antar baris 60 cm.
  • Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
  • Tahap selanjutnya bungkus bedengan dengan plastik.
  • Diamkan bedengan tadi selama 1 sampai 2 minggu agar pupuk dapat meresap ke tanah dengan baik.

2.Pemilihan Bibit Cabe Rawit

Benih cabe rawit bisa kita dapatkan dari hasil panen sebelumnya,atau membeli dari petani yang kualitas buahnya banyak.bila kita mau mededer(membuat benih cabe)sebaiknya gunakan buah dari hasil panen ke-4 atau ke-6.

Cara memilih benih cabe rawit yang baik :

  • Pilih tanaman yang sehat dan batangnya terlihat kuat.
  • Pilihlah buah yang bentuknya sempurna
  • Bebas dari serangan penyakit dan hama.
  • memiliki keseragaman pertumbuhan Keseragaman ini meliputi tinggi tanaman, bentuk batang, bentuk daun, warna bunga dan bentuk buah cabe.

Kemudian biarkan buah yang mau di jadikan bibit tersebut menua(matang) dan mengering di pohonnya.Bila buah sudah dipetik,maka proses selanjutnya yaitu:

  • Potong secara membujur dari pangkal ke ujung kulit buahnya
  • Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah
  • Ambil biji pada bagian tengah. Sebab biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas
  • Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih sampai terpisah dari bekas daging buah cabe rawit tersebut lalu buang biji yang mengambang, biji yang bagus untuk kita jadikan benih adalah yang berisi dan tenggelam ke dalam air.
  • Jemur biji tersebut hingga kering, kurang lebih selama 3 hari atau bisa juga di jemur angin-anginkan (tidak terkena sinar matahari secara langsung)

3.Proses Penyemaian Bibit Cabe Rawit

  • Siapkan wadah atau tempat yang digunakan untuk pot semai, atau plastik polybag.
  • Isi polybag dengan tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang/kompos, 1;1;1.
  • Taruh bibit cabai satu-satu ke dalam setiap wadah/tempat pendederan, kemudian tutup dengan media tanam di atasnya tipis-tipis saja.
  • Siram dengan air menggunakan semprotan supaya airnya hanya kecil-kecil saja.
  • Kemudian taruh dalam tempat yang teduh yang tidak kena cahaya matahari langsung atau air hujan langsung.
  • Siram semai cabe rawit tersebut menggunakan semprotan setiap pagi dan sore hari.
  • Hari ke 4-5 nanti bibit cabai akan tampak berkecambah dan mencungul ke atas dan hari ke 8 biasanya sudah bisa berdiri.

4.Proses Penanaman Cabe Rawit

  • Setelah bibit dalam media persemaian berumur 4 minggu dan sudah terlihat daunnya.
  • Kemudian pindahkan benih cabe rawit kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan.
  • Pilihlah benih yang sehat , pertumbuhan mulus dan bebas hama penyakit
  • serta berdaun 2 hingga 6 helai setiap benihnya.
  • Sebaiknya cara menanam cabe rawit dilakukan pada waktu pagi atau sore hari agar benih tidak cepat layu.
  • Lepaskan polybag dari benih secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman cabe rawit.
  • Kemudian masukan kedalam lubang tanam dan tutup dengan tanah sebatas ujung pangkal benih cabe rawit tersebut.

5.Perawatan Budidaya Cabe Rawit

  • Pengairan diperlukan saat musim kemarau saja.
  • Pengairan bisa dilakukan dengan merendam bedengan dan dilakukan setiap 2 minggu sekali
  • Lakukan penyiangan dan upayakan bedengan untuk bersih dari gulma
  • Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berusia 1 bulan sejak bibit ditanam.
  • Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen.
  • Pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk organik cair atau kompos.
  • Jumlah pupuk yang diperlukan dalam satu hektar adalah :
  • Urea = 200 kg
    TSP = 200 kg
    KCI = 150 kg

6.Proses Pemanenan Cabe Rawit

  • Panen cabe rawit pada saat berumur 2,5 – 3 bulan di hitung sejak masa tanam.
  • Panen cabe rawit bisa di lakukan sampai tanaman cabe rawit berumur 6 bulan atau bisa lebih.
  • Umur maksimal cabe rawit adalah 2 tahun.
  • Pemanenan cabe rawit bisa mencapai 14-19 kali dalam sekali tanam.
  • Pemanenan cabe rawit sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

7.Penanganan Hama Penyakit Cabe Rawit

Tanaman cabe rawit sebenarnya sedikit tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama tanaman cabe rawit antara lain :

  • Penyakit Rebah Semai

Penyakit yang dihadapi oleh para petani cabe rawit yang menyerang tanaman ketika masih dalam media persemaian.

Gejala rebah semai : bagian pangkal batang dekat akar akan busuk menyusut lalu patah. Penyebab rebah semai adalah infeksi jamur.

Cara mengatasi : dengan menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif karbendazim dan fungisida sistemik berbahan aktif metalaksil atau dimetomorf.

  • Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Cabe Rawit

Penyakit layu fusarium biasanya baru terjadi setelah tanaman cabe rawit pindah tanam ke lahan yang sudah disediakan.

Penyebab : infeksi jamur patogen fusarium pada area perakaran yang menyebabkan tanaman cabe

Dengan gejala : rawit akan tampak layu ketika hari agak siang lalu kembali segar ketika hari telah sore. Lama-kelamaaan tanaman cebe rawit akan semakin kering dan menggugurkan daunya lalu mati.

Cara pencegahan : dengan cara mengaplikasikan trichoderma pada pupuk kandang dasar serta mengocorkan trichoderma beberapa hari setelah tanam.

  • Layu Bakteri

Gejalanya sama dengan layu fusarium, hanya saja fasenya sangat cepat sehingga hanya dalam waktu 3 hari tanaman akan kering dan seluruh daun akan meranggas rontok sehingga tanaman mati kering (hampir gosong).

Layu bakteri disebabkan oleh bakteri patogen dalam tanah yang menginfeksi area perakaran tanaman.

Cara mengatasinya : dengan bakterisida sistemik berbahan aktif streptomicyn. Bakterisida ini akan menghentikan infeksi bakteri pada area perakaran.

  • Daun Keriting

Jika menanam cabe rawit dimusim kemarau maka penyakit daun keriting akan mudah menyerang tanaman cabe anda.

Penyebab penyakit keriting sebenarnya ada banyak seperti tanaman kekurangan nitrogen, serangan kutu daun dan infeksi virus gemini.

Cara mengatasi : harus rutin menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin ataupun dimetoat minimal seminggu sekali. Gunakan pula insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid minimal 2 Minggu sekali.

  • Daun Bulai

Daun bulai pada tanaman cabe ialah munculnya bercak-bercak kuning pada daun cabe yang lama kelamaan meluas disertai dengan keriting daun atau daun berhenti tumbuh.

Penyebab penyakit bulai : virus gemini yang biasanya menginfeksi tanaman cabe rawit mealui serangga vektor seperti aphids, thrips dan kutu kebul.

Cara pencegahan penyakit gemini : tanam varietas cabe yang tahan gemini virus dan mengendalikan vektornya dengan insektisida berbahan aktif abamektin.

  • Penyakit Patek (Antraknosa)

Gejala pathek yakni membusuknya bagian buah dengan lesi kehitaman dan melingkar.

Penyebab dari antraknosa : infeksi jamur dan juga pada sebagian kecil kasus karena infeksi bakteri. Hal ini terjadi karena kelembaban area tanam yang tinggi di musim penghujan.

Cara Mencegah Penyakit Antraknosa :

  • Menanam varietas cabe yang tahan akntraknosa
  • Mengatur tinggi bedengan serta jarak tanam
  • Mengurangi penggunaan pupuk nitrogen di musim penghujan
  • Menambahkan pupuk kalium dan kalsium di musim penghujan
  • Memberi perlakuan trichoderma pada lahan bedengan

Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa :

  • Buang segera buah yang terkena antraknosa
  • Semprotkan fungisida kontak berbahan aktif propinep atau klorotalonil selama 3 hari berturut-turut menggunakan pelekat
  • Kemudian semprotkan fungisida sistemik berbahan aktif dimetomorf atau difekonazole setiap 5-7 hari sekali
  • Apabila ada penurunan serangan, maka interval penyemprotan fungisida kontak menjadi 2-3 hari sekali dan fungisida sistemik menjadi 7 hari sekali.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 7 Langkah Menanam Cabe Rawit yang Efektif  [Lengkap] . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

/* */