√ Cara Budidaya Bunga Krisan Di Pot yang Mudah dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya bunga krisan secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya bunga krisan? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Bunga Krisan
Bunga krisan atau Krisantemum merupakan jenis tumbuhan berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Tumbuhan berbunga ini mulai muncul pada zaman Kapur.
Bunga seruni ialah bagian dari tumbuhan suku kenikir-kenikiran atau Asteraceae yang mencakup beragam jenis Chrysanthemum.
Bunga nasional Jepang ini dalam bahasa Jepang dinamai kiku. Karena aromanya yang wangi, bunga ini sering di tambahkan ke dalam teh supaya lebih wangi dan nikmat.
Syarat Tumbuh Tanaman Krisan
- Lahan yang ideal yaitu pada wilayah tropis yang bersuhu antara 20 – 26 derajat celcius.
- Tanaman krisan juga tetap dapat tumbuh di tempat yang bersuhu 17 – 30 derajat celcius.
- Pada waktu pembibitan, tanaman krisan memerlukan kelembaban udara yang cukup tinggi, yakni sekitar 90 -95%
- Ketika telah tumbuh dan menjadi tanaman muda, pohonkrisan membutuhkan kelembaban udara sekitar 75%.
- Tanaman ini diketahui dapat berkembang dengan baik pada wilayah dengan ketinggian antara 700 – 1200 mdpl.
Cara Budidaya Bunga Krisan
1.Persiapan Bibit Bunga Krisan
Bibit bunga krisan dapat diperoleh dari indukan dengan metode stek pucuk . Setek pucuk dipotong diatas daun ke-4 dari pangkal batang dan setek mempunyai 2-3 daun sempurna. Benih dengan mutu yang bagus merupakan benih yang sehat, bebas hama penyakit, tidak mengalami gangguan fisiologis dan mempunyai daya tumbuh yang tinggi. Bibit bisa langsung disemaikan atau disimpan dahulu dalam ruangan dingin dengan suhu sekitar 4°C dan kelembaban sekitar 30% agar bibit stek tetap segar selam 3 hingga 4 minggu. Penyimpanan tersebut dilakukan dengan cara membungkus bibit stek dengan beberapa lapis kertas tisu dan dimaukan dalam kantong plastik.
2.Persiapan Media Tanam Bunga Krisan
Bunga Krisan yang senang dengan kelembaban, maka dari itu harus siapkan pot untuk menanam, tetapi pada skala budidaya tentu saja harus membuat rumah kaca. Rumah kaca yang terbuat dari plastik supaya tanaman Krisan terlindungi dari cahaya matahari secara langsung, terpaan angin kencang, hujan, dan sekaligus menjaga kelembabannya.
Persyaratan media tumbuh adalah sama dengan kriteria
- Tanah gambut (peat moss), cacahan sabut kelapa (coco peat), dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:4.
- Media tersebut merupakan media bekas persemaian benih setelah 3 kali tanam dan telah disterilisasi terlebih dahulu pada suhu 85oC selama 4 jam menggunakan steamer.
- Media dimasukkan ke dalam pot hingga penuh kemudian disiram menggunakan air hingga jenuh.
- Tinggi pot adalah 15cm dengan diameter 13cm.
3.Penanaman Bunga Krisan
- Sebelum penanaman, bibit berupa stek terlebih dahulu diseleksi dan dipilih berdasarkan tinggi yang sama
- Tinggi bibit untuk tanaman krisan pot tidak boleh lebih dari 5cm. Media tanam dilubangi sebanyak 5 buah, penanaman bibit krisan dilakukan secara manual, yaitu dengan tangan.
- Bibit yang dimasukkan ke dalam lubang diusahakan tegak lurus dan mempunyai tinggi yang sama karena akan mempengaruhi sifat tumbuhnya.
- Pengkabutan dilakukan segera setelah penanaman selesai dilakukan dengan menggunakan power sprayer selama kurang lebih 30 menit.
4.Pemeliharaan Tanaman Krisan
- Penyulaman
Lakukan penyulaman mulai dari 10 – 15 hari setelah tanam. Bibit tanaman yang mati atau layu diganti dengan bibit yang baru.
- Pengairan
Pengairan dapat dilakukan dengan cara menyiram tanaman langsung dari gembor, sedangkan plastik atau menggunakan sistem irigasi curah (sprinkler) atau irigasi tetes (drip). Tanaman yang berumur 1 – 2 minggu sangat peka terhadap kekurangan air, sehingga penyiraman dapat dilakukan setiap hari.
Kemudian penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan dengan melihat kondisi tanah. Kebutuhan air untuk penyiraman rutin umumnya sekitar 3 – 5 liter per m2.
- Pemupukan
Jenis dan dosis pupuk yang diberikan tergantung dari fase tanaman. Untuk Proses pertumbuhan, pupuk yang diberikan ialah urea 200 gram, ZA 200 gram dan KNO3 100 gram pada setiap m2 lahan, sedangkan kan pada fase pembungaan, pupuk yang diberikan adalah urea 10 gram, TSP 10 gram, ZA 15 gram dan KNO3 25 gram untuk setiap m2 lahan.
Untuk memacu pertumbuhan, tanaman diberi pupuk daun, sedangkan untuk menghambat pertumbuhan tanaman pada fase pembungaan, dapat digunakan zat penghambat pertumbuhan tanaman seperti Alar (dominozide) dan Guitar (paclobutrazol) dengan dosis 1.500 – 3.000 ppm untuk Alar 97% dan 75 – 100 ppm untuk Cultar. Sebaiknya volume yang digunakan adalah 10 liter untuk 100 m2 lahan.
- Pinching Krisan
Pinching ialah tahap pembuangan atau pemotongan pucuk yang tumbuh pada tanaman krisan di awal penanaman. Caranya yaitu :
• Kerjakan pinching dengan menggunakan gunting tanaman secara hati- hati supaya tidak merusak daun yang lain.
• Untuk pinching adalah memetik sekitar setengah bagian dari kuncup krisan yang baru tumbuh. Petiklah sebagian tangkai yang berdaun dan juga yang berisi kuncup bunga.
• Kerjakan pinching setiap 1 minggu sekali hingga pertengahan musim kemarau tiba.
- Pengaturan Panjang Hari
Penyinaran yang tepat untuk iklim Indonesia 14-16 jam sehari, sehingga pada daerah tropis paling tidak tanaman krisan membutuhkan tambahan cahaya selama 2 jam dengan intensitas cahaya minimal 40 lux jika menggunakan lampu TL dan 70 lux apabila menggunakan lampu pijar.
Pemberian cahaya lampu dilakukan dari awal tanam sampai tunas lateral yang keluar dari ketiak daun, tumbuh sepanjang 2-3 cm. Hal ini bertujuan agar bunga mekar secara bersamaan, ada penanaman krisan pot yang melakukan blackout pada malam hari yaitu menutup tanaman dengan plastik hitam atau kain hitam sedemikian rupa sehingga cahaya dari luar sama sekali tidak mengenai tanaman.
5.Penanganan Hama dan Penyakit Bunga Krisan
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Gejalanya: Pucuk dan tangkai terkulai.
Pengendaliannya : mencari dan mengumpulkan ulat pada senja hari dan semprotkan dengan insektisida.
- Thrips (Thrips tabacci)
Gejalanya: pucuk dan tunas-tunas samping berwarna keperak-perakan atau kekuning-kuningan, terutama pada permukaan bawah daun.
Pengendaliannya: Atur waktu tanam yang baik, memasang perangkap berupa lembar kertas kuning yang mengandung perekat, misalnya IATP buatan Taiwan.
- Tungau merah (Tetranycus sp)
Gejalanya: daun yang terserang berwarna kuning kecoklat-coklatan, terpelintir, menebal, dan bercak-bercak kuning sampai coklat.
Pengendaliannya: dengan memotong bagian tanaman yang terserang kemudian dibakar dan penyemprotan pestisida.
- Penggerek daun (Liriomyza sp)
Gejalanya: daun menggulung seperti terowongan kecil, berwarna putih keabu-abuan yang mengelilingi permukaan daun.
Pengendaliannya: memotong daun yang terserang, melakukan penggiliran tanaman, aplikasikan insektisida.
- Karat/Rust
Penyebabnya : jamur Puccinia sp. karat hitam disebakan oleh cendawan P chrysantemi, karat putih disebabkan oleh P horiana P.Henn.
Gejalanya : pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat/hitam dan terjadi lekukan-lekukan mendalam yang berwarna pucat pada permukaan daun bagian atas.
Pengendaliannya : tanam bibit yang tahan terhadap hama dan penyakit dan memperlebar jarak tanam dan penyemprotan insektisida.
- Tepung oidium
Penyebab : jamur Oidium chrysatheemi.
Gejala: permukaan daun tertutup dengan lapisan tepung putih. Pada serangan hebat daun pucat dan mengering.
Pengendalian: dengan memangkas daun tanaman yang sakit dan lakukan penyemprotan fungisida.
- Virus kerdil dan mozaik
Penyebab: virus kerdil krisan, Chrysanhenumum stunt Virus dan Virus Mozaoik Lunak Krisan (Chrysanthemum Mild Mosaic Virus).
Gejala: tanaman tumbuhnya kerdil, tidak membentuk tunas samping, berbunga lebih awal daripada tanaman sehat, warna bunganya menjadi pucat. Virus mosaik menyebabkan daun belang hijau dan kuning, kadang-kadang bergaris-garis.
Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, mencabut tanaman yang sakit, menggunakan alat-alat pertanian yang bersih dan penyemprotan insektisida untuk pengendalian vektor virus.
6.Pemanenan Krisan dan Pasca Panen
Umur tanaman krisan yang siap dipanen antara 8-12 minggu setelah tanam tergantung varietas dan keadaan musim, pada musim kemarau tanaman lebih cepat dipanen, yakni antara 8-11 minggu, sebaliknya jika musim hujan pemanenan baru dapat dilakukan hingga tanaman berumur 12 minggu.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Bunga Krisan Di Pot yang Mudah dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]