√ Cara Budidaya Buah Pala yang Efektif dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya buah pala secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya buah pala? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Buah Pala
Pala (Myristica fragrans) adalah tumbuhan yang berupa pohon berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Karena nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala sudah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak di masa kerajaan Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius “Si Tua”. Sejak pada zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga digunakan sebagai biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini memiliki ciri” berumah dua (dioecious) sampai dikenal dengsn pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila sudah matang, kulit dan daging buah pala membuka dan biji akan terlihat terbungkus full yang warnanya merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Syarat Tumbuh Tanaman Pala
- Tanahnya gembur lebih optimal jika di tanah vulkanis (dekat gunung berapi)
- Terpapar sinar matahari langsung minimal 7 jam sehari
- Memiliki ketinggian tanah antara 200 – 700 meter diatas permukaan laut
- Memiliki pH tanah antara 5,5 – 7,0
- Mengandung cukup unsur hara
- Sistem drainase yang baik (air tidak menggenang)
- Curah hujan per tahunnya sekitar 2.000 mm – 3000 mm/tahun.
Cara Budidaya Tanaman Pala
1.Persiapan Lahan Tanam Buah Pala
Lahan tanam diolah terlebih dahulu. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum penanaman dan pengolahan tersebut dilakukan pada musim kemarau.
- Bersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu
- Penggemburan tanah hingga pembuatan lubang tanam.
- Lubang penanaman sebaiknya dibuat dengan jarak sekitar 4,5-5 meter dari pinggir lahan penanaman.
- Lakukan pembuatan lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 cm atau 1 x 1 m dan memiliki kedalaman sekitar 60 cm.
- Jarak antar lubang tanam sekitar 9×9 meter.
- Diamkan lubang sekitar 15 hari agar gas beracun dalam tanah menguap.
- Setelah itu, tanah galian bagian bawah dimasukkan kembali kedalam lubang tanam dan tanah galian atas dicampur dengan pupuk kandang terlebih dahulu kemudian masukkan dalam lubang kembali.
2.Persiapan Benih Buah Pala
Benih buah pala dapat diperoleh dari perbanyakan dengan biji yang dilakukan dengan mengecambahkan biji. Dalam hal ini biji yang digunakan berasal dari pohon pala dewasa yang tumbuhnya sehat, mampu berproduksi tinggi dan kwalitasnya baik.
Ciri – ciri biji yang ideal :
- Pilih biji yang ukurannya besar dengan bobot minimum 50 gram/biji,
- Berbentuk agak bulat dan simetris
- Kulit biji berwarna coklat kehitam-hitaman dan mengkilat
- Tidak terserang oleh hama dan penyakit.
Buah pala yang akan dijadikan benih harus langsung diambil bijinya, paling lama dalam waktu 24 jam biji-biji tersebut harus sudah disemaikan. Hal ini disebabkan oleh sifat biji pala yang daya berkecambahnya dapat cepat menurun.
3.Penyemaian Buah Pala
- Siapkan serbuk gergaji yang sudah lapuk atau jerami campur humus, dalam kotak pengecambahan dengan lebar 0,50 – 1m, dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan.
- Siram dengan larutan gula 10 %, biarkan selalu lembab.
- Kemudian letakan benih pala secara berbaris benih yang baru diseleksi dengan jarak berdekatan (0,50x 1 cm atau 1 x 1 cm).
- Selanjutnya tutup dengan karung goni atau daun rumbia atau kertas koran.
- Kelembaban harus selalu dijaga
Untuk mempercepat pengecambahan dapat diberi perlakuan pemecahan kulit/batok pangkal biji, sehingga retak atau belah atau mengelupas dengan tidak merusak daging bijinya.
Dapat dilakukan pengikiran/hampelas batok pangkal biji sehingga tipis - Setelah berusia 4 – 8 minggu,akar sudah keluar dengan diikuti keluarnya kecambah, kemudian bisa dipindahkan ke polybag.
- Siapkan polybag yang telahdiisi dengan media campuran kompos/pupuk kandang dan tanah. 1:1
- Bagian bawah polybag juga harus diberi lubang agar air penyiraman/air hujan tidak menggenang di dalamnya.
- Letakkan polybag persemaian pada tempat yang terlindung dari sinar matahari atau berikan atap pelindung berupa anyaman daun kelapa/jerami.
- Pemeliharaan bibit dalam polybag terutama adalah menjaga agar media tetap bersih dari gulma dan menjaga media tumbuh dalam keadaan tetap basah namun tidak tergenang air.
- Berikan pemupukan ringan pada bibit , yaitu dengan pupuk TSP dan urea dengan dosis masing-masing sekitar 1 gram tiap pemupukan.
- Pupuk ditaruh di atas permukaan media kemudian langsung disiram. Pemupukan sebaiknya dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal di musim hujan dan pada di akhir musim hujan.
- Setelah bibit tanaman pala hasil persemaian biji mempunyai 3–5 cabang, maka bibit ini dapat dipindahkan/ditanam di lahan sesungguhnya.
4.Penanaman Buah Pala
Sebaiknya penanaman dikerjakan pada diawal musim penghujan agar ketersediaan air pada tanaman terjamin.
- Buat lubang tanam kecil di tengah lubang tanam awal, seukuran polibag bibit.
- Polibag disayat dari atas ke bawah dengan pisau secara hati-hati agar akar dan tanah dalam polibag tidak rusak.
- Tanam sampai leher batang terkubur tanah
- Lalu tanah dirapikan kembali dan padatkan
- Buatlah naungan dari tiang bambu atau kayu dengan atap daun kelapa atau alang-alang untuk menjaga tanaman muda dati cahaya matahari secara langsung, sampai tanaman berumur 1-1,5 tahun setelah tanam.
5.Pemeliharaan Tanaman Pala
a.Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada waktu tanaman masih muda, pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik ( pupuk kimia sama dengan pupuk buatan) yaitu berupa TSP, Urea dan KCl.
Namun jika tanaman sudah dewasa/sudah tua, pemupukan yang dan lebih efektif adalah pupuk anorganik. Pemupukan dikerjakan 2x dalam setahun, yaitu pada awal di musim hujan dan pada akhir di musim hujan.
Pemupukan sesuai usia umumnya yaitu :
- Pada usia 1 tahun: 20 kg N/ha/th,20 kg P2O5/ha/th dan 30 kg K2O /ha/th.
- Pada usia 2-3 tahun 40 kg N/ha/th, 40 kg P2O5/ha/th, dan 50 kg K2O/ha/th.
- Pada usia 4-6 tahun: 80 kg N/ha/th, 80 kg P2O5/ha/th, 100 kg K2O/ha/th.
- Pada usia 7-15 tahun: 100 kg N/ha/th, 100 kg P2O5/ha/th, dan 150 kg K2O/ha/th.
- Pada usia ±15 tahun : 120 kg N/ha/th, 100 kg P2O5/ha/th dan 150 kg K2O/ha/th.
Sebelum melakukan pemberian pupuk , sebaiknya buat parit sedalam 10 cm dan lebarnya 20 cm secara melingkar di area batang pokok tanaman selebar kanopi (tajuk pohon), lalu pupuk TSP, Urea dan KCl ditebar dalam parit secara merata dan tutup kembali tanah dengan rapat.
Di saat pemupukan di kerjakan pada awal musim hujan dan setelah pada akhir musim hujan, maka untuk membantu pelarutan pupuk dapat dilakukan penyiraman, tetapi jika kondisinya masih banyak turun hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.
b.Penyulaman
Kalau ada tanaman yang tumbuhnya tidak normal atau gagal maka segera melakukan penyulaman. Ganti tanaman yang mati atau tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru. Penyulaman paling lambat sebelum tanaman berumur 1 bulan.
c.Penyiangan dan Pengemburan
Lakukan penyiangan secara rutin pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman. Penyianga tersebut mulai dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dan selanjutnya dilakukan setiaap 3 bulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan lakukan pula penggemburan tanam di sekitar tanaman.
6.Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Buah Pala
- Penggerek batang (Batocera sp)
Gejala: terdapat lubang gerekan pada batang diameter 0,5-1 cm, di mana didapat serbuk kayu.
Pengendalian:
• Tutup lubang gerekan dengan kayu/membuat lekukan pada lubang gerekan dan membunuh hamanya
• Masukkan/menginjeksikan (menginfuskan) racun serangga seperti Dimicron 199 EC dan Tamaran 50 EC sistemik ke dalam batang pohon pala menggunakan alat bor
• Takaran yang digunakan ke dalam lubang sebanyak 15-20 cc dan lubang tersebut segera ditutup kembali.
- Anai-Anai / Rayap
Hama anai-anai menyerang dari akar tanaman, masuk ke pangkal batang dan sampai ke dalam batang.
Gejala: adanya bercak hitam pada permukaan batang, apabila bercak hitam itu dikupas, jadi sarang dan saluran yang dibuat oleh anai-anai (rayap) akan terlihat.
Pengendalian: lakukan penyiraman larutan insektisida di tanah dan di batang tanaman yang terserang oleh hama, insektisida yang sudah disiramkan pada bercak hitam tujuannya supaya dapat merembes kesarang atau saluran yang dibuat oleh anai-anai tersebut.
- Kumbang Aeroceum fariculatus
Hama jenis hewan kumbang ini berukuran kecil dan suka menyerang pada biji pala. Imagonnya menggerek biji dan meletakkan telur di dalamnya. Di dalam biji tersebut, telur akan menetas dan menjadi larva yang dapat menggerek biji pala secara keseluruhan.
Pengendalian: keringkan secepatnya biji pala yang sudah diambil dari buahnya.
- Kanker batang
Gejala: timbulnya pembengkakan pada batang, cabang atau ranting tanaman yang diserang.
Pengendalian: bersihkan kebun dari semak-semak belukar, lakukan pemangkasan pada bagian yang terserang lalu dibakar.
- Belah putih
Penyebab: cendawan coreneum sp. yang dapat menyebabkan buah terbelah dan gugur sebelum tua.
Gejala: terdapat bercak-bercak kecil berwarna ungu kecoklat-coklatan pada bagian kuliat buah. Bercak-bercak tersebut membesar dan berwarna hitam.
Pengendalian: membuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik , pengasapan dengan belerang di bawah pohon dengan dosis 100 gram/tanaman.
- Rumah Laba-Laba
Menyerang pada bagian cabang, ranting dan daun pala.
Gejala: daun yang mengering dan kemudian diikuti mengeringnya juga ranting dan cabang.
Pengendalian: lakukan pemangkasan pada bagian cabang, ranting dan daun yang terserang, lalu dibakar.
- Busuk buah kering
Penyebab: jamur Stignina myristicae.
Gejala: timbul bercak berwarna coklat, bentuknya bulat dan cekung memiliki ukuran bercak yang bervariasi, yaitu dari yang ukurannya sangat kecil sampai sekitar 3 cm; dikulit buah terlihat timbu jamur berwarna hijau atau gelap melayu dan akhirnya bercak-bercak tersebut menjadi kering dan keras.
Pengendalian:
• Kondisi kelembaban di sekitar pohon pala perlu dikurangi dengan memangkas sebagian cabang-cabangnya yang berdaun rimbun
• Buah pala dan daun yang terserang penyakit ini segera dipetik dan dipendam dalam tanah
• Lakukan dengan penyemprotan fungisida secara yang rutin, yakni 2-4 minggu sekali.
7.Pemanenan Buah Pala
- Tanaman pala sudah mulai berbuah saat berusia 7-8 tahun dan pada usia 10 tahun bisa berproduksi secara menguntungkan.
- Hasil produksi tanaman pala terus meningkat dan pada usia 25 tahun bisa mencapai produksi tertinggi dan bisa terus berproduksi sampai usia 60-70 tahun.
- Produksi buah 1000-7500 butir/tahun.
- Buah pala dapat dipanen setelah berumur 3-4 bulan (untuk minyak) dan berumur 10 bulan (untuk rempah, fuli, manisan).
- Tanda-tanda buah pala yang sudah cukup tua (umur 10 bulan) adalah jika sebagian buah pala dari suatu pohon sudah merekah. Biji yang dihasilkan akan berwarna hitam dan baik untuk dijadikan sumber benih.
- Dalam satu tahun pala dapat dipanen dua kali.
Pemanenan dapat dikerjakan dengan menggunakan galah/genter yang di bagian ujungnya diikatkan keranjang, atau bisa juga memakai cara memetiknya langsung dengan memanjat batang dan memilih buah pala yang sudah tua.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Buah Pala yang Efektif dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]