√ Cara Budidaya Ulat Sutra yang Efektif Secara Lengkap

√ Cara Budidaya Ulat Sutra yang Efektif Secara Lengkap

CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya ulat sutra secara lengkap.

Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya ulat sutra? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.

√ Cara Budidaya Ulat Sutra yang Efektif Secara Lengkap


Mengenal Ulat Sutra

Ngengat sutra, ulat sutra, atau sutera ialah ngengat yang berasal dari utara Tiongkok mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei (Morus alba).

Dalamperkembangan menjadi ulat, sebutir telur ulat sutera butuh waktu 10 hari agar menetas. Setelah telur tersebut menetas dan menjadi ulat, maka akan terbentuk kepompong mentah.

Kepompong tersebutlah yang nantinya dipintal menjadi benang sutera yang panjangnya bisa mencapai 300 meter hingga 900 meter dengan diamater 10 mikrometer.

Dalam siklus hidup Ulat Sutera terjadi 4 fase ganti kulit. Pada saat warna kulit ulat Sutera telah kekuningan dan lebih ketat, maka ini menandakan bahwa ulat Sutera tersebut akan segera membungkus diri dan berubah menjadi kepompong.


Ciri – Ciri Ulat Sutra

  • Mempunyai bintik hitam di bagian punggung
  • Jika di pegang tidak gatal
  • Tubuhnya tidak di selimuti bulu
  • Mempunyai kulit yang halus
  • Mempunyai tubuh berwarna putih

Jenis – Jenis Ulat Sutra

  • Ulat Sutra Bombyx Mori
  • Ulat Sutra Eri (India ) atau Philosamia Ricini Hutt
  • Ulat Sutra Tasar (Cina) atau Anthereae Pernyi Guerin
  • Ulat Sutra Tasar (Jepang) atau Anthereae Yamami Guerin
  • Ulat Sutra India (India) atau Anthereae Mylitta Drury

Cara Budidaya Ulat Sutra

1.Persiapan Kandang Ulat Sutra

  • Sebuah ruangan yang cukup besar untuk mengatur banyaknya ulat sutera yang di lengkapi dengan ventilasi yang baik.
  • Fungsi dari pada ventilasi yang baik adalah untuk sirkulasi udara dan juga cahaya masuk ke dalam ruangan , sehingga biasanya memiliki jendela yang cukup.
  • Bentuk dari pada kandang ulat sutera ini juga dapat di buat dari kayu dan juga bambu yang di bentuk seperti rak-rak tempat ulat hidup.
  • Namun sebelum rak atau kandang ulat sutera di tempati oleh ulat sebaiknya tempat itu sudah di sterilkan dari ancaman beberapa zat berbahaya yang akan mengancam perkembangan si ulat sutera ini.
  • Caranya bisa dengan menyemprotkan beberapa cairan seperti larutan kaporit ata juga bisa dengan cairan formalin yang bisa di beli di toko bahan – bahan kimia yang dimana kadarnya masing-masing 0,5% dan juga 3%.
  • Dalam membuat raknya pun tidak perlu kayu yang bagus dan kokoh karena berat dari pada ulat ini tidak begitu membebani alas ataupun rak itu sendiri.

2.Proses Pembibitan Ulat Sutra

  • Siapkan bibit 10 hari sebelum pemeliharaan ulat akan dimulai dan lakukanlah inkubasi supaya penetasannya merata.
  • Sebarkan telur di dalam sebuah kotak penetasan lalu ditutup dengan menggunakan kertas putih tipis.
  • Selanjutnya simpan pada kotak di dalam tempat sejuk yang terhindari dari sinar matahari secara langsung, di suhu berkisar 25 derajat celcius sampai 28 derajar celcius dan kelembaban sekitar 75 sampai 85%.
  • Setelah terlihat bintik biru di telur, bungkus memakai kain hitam selama 2 hari, dan telur pun akan siap untuk dikembangbiakkan.

3.Proses Pemberian Pakan Ulat Sutra

  • Daun murbei untuk ulat sutera kecil berumur pangkas 1 bulan sedangkan untuk ulat sutera dewasa berumur pangkas 2 atau 3 bulan.
  • Tanaman murbei sudah bisa dipanen setelah berumur 9 bulan setelah penanaman.
  • Dalam pemeliharaan 1 box ulat sutera diperlukan sekitar 1000 – 1200 kg daun murbei dengan cabang atau 400 – 500 kg daun murbei tanpa cabang.
  • Jenis unggul daun murbei yang baik untuk ulat sutera ialah jenis Morus alba, Morus cathayana, Morus multicaulis dan lainnya.

4.Proses Pemeliharaan Ulat Sutra

  • Ulat yang baru menetas dari kotak inkubasi dipindahkan kedalam tempat pemeliharaan untuk ulat kecil dan diberi makan secara teratur 3kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari.
  • Setelah kurang lebih 4 hari, ulat muda akan berada pada akhir instar pertama dan kemudian akan mengalami masa tidur (hibernasi).
  • Pada masa tidur, ulat ditaburi kapur dan tidak perlu diberi makan, jangan lupa untuk membuka ventilasi dan jendela supaya udara mengalir dengan baik.
  • Setelah itu, instar ke-2 : Ulat kembali diberi makan hingga kembali mengalami masa istirahat pada akhir instar.
  • Lakukan hal yang sama dalam memelihara hingga ulat berada pada akhir instar ke-3.
  • Pada saat tersebut ulat sudah berukuran cukup besar , pindahkanlah ke ruangan yang lebih luas dengan suhu 24-26 derajat celcius dan kelembapan sekitar 70-75%.
  • Pada instar ke-5, ulat akan mulai mengkokon. Ulat yang siap mengkokon dipindahkan kedalam alat pengokonan yang dapat terbuat dari karton, plastik atau bambu.
  • Pengkokonan berlangsung selama 7 hari dan selanjutnya kokon siap dipanen.

5.Proses Mounting Ulat Sutra

Periode mounting ialah masa ulat akan dipindahkan dari rak pengembangbiakan ke montase. Periode ini dimulai dari setelah instar ke-5 berakhir. Pada masa ini, ulat sutra sudah matang. tanda-tandanya sebagai berikut :

  • Larva berhenti makan dan mencari sudut untuk melakukan pemintalan.
  • Biasanya mereka bergerak ke sudut kotak.
  • Panjang menyusut
  • Warna putih krem dan tubuh dipenuhi sutera.

Pemindahan ulat ke proses pounting harus disiapkan kotak yang berisi kotak-kotak kecil lagi agar ulat bisa membentuk kepompong. Temperatur idealnya adalah 26°C dengan kelembaban 60-70%.


6.Proses Pemanenan dan Penanganan Kokon Ulat Sutra

Pemanenan dilakukan pada hari ke 5 atau 6 sejak ulat sutra mulai membuat kokon. Sebelum dipanen, ulat yang tidak mengokon atau yang mati diambil kemudian dibuang atau dibakar. Penanganan kokon selanjutnya meliputi:

  • Pembersihan kokon : yaitu menghilangkan kotoran dan serat-serat yang ada pada lapisan luar kokon.
    Seleksi kokon, yaitu pemisahan antara kokon baik dan kokon cacat/jelek.
  • Pengeringan kokon : yaitu penanganan terhadap kokon untuk mematikan pupa serta untuk mengurangi kadar air supaya dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu.
  • Penyimpanan kokon : hal ini dilakukan apabila kokon tidak langsung dipintal atau dijual atau sedang menunggu proses pemintalan.

Cara penyimpanan kokon ialah sebagai berikut :

  • Kokon dimasukkan ke dalam kotak karton atau kantong kain/kertas
  • Kokon ditempatkan pada ruangan yang kering
  • Selama dalam penyimpanan, sekali-sekali kokon dijemur ulang
  • Lamanya penyimpanan kokon tergantung pada cara pengeringan, tingkat kekeringan dan tempat penyimpanan.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Ulat Sutra yang Efektif Secara Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih

/* */