√ Cara Budidaya Kelapa Sawit yang Efektif dan Lengkap
CaraBudidaya.Co.ID – Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id . Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya kelapa sawit secara lengkap.
Ada yang sudah mengetahui bagaimana Cara budidaya kelapa sawit? Mari simak yuk dalam penjelasannya dibawah ini ya.
Mengenal Kelapa Sawit
Elaeis berasal dari bahasa Yunani, yang berarti minyak adalah genus dari Arecaceae yang mempunyai dua spesies, yang disebut sebagai kelapa sawit. Kelapa sawit Afrika Elaeis guineensis (nama spesies guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama minyak kelapa sawit. Kelapa sawit Amerika, Elaeis oleifera atau bahasa Latin oleifer yang berarti penghasil minyak adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis, dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.
Kelapa sawit tergolong tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini mempunyai andil penting dalam industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya.
Negara Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora.
Syarat tumbuh Kelapa Sawit
- Memiliki pH tanah 4,0-6,5
- Mempunyai jenis tanah yang subur dan gembur.
- Curah hujan 2500 – 3000 mm/tahun.
- Suhu ideal budidaya kelapa sawit adalah 25°-27°C dengan lama penyinaran 5 – 7 jam/hari.
- Daerah penanaman yang ideal untuk budidaya kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara 200-400 mdpl.
Cara Budidaya Kelapa Sawit
1.Persiapan lahan Tanam Kelapa Sawit
- Lahan tanam sebaiknya dibuat 2-3 bulan sebelum tanam.
- Buatlah lubang sekitar 45 x 45 x 40 cm, 60 x 60 x 50 cm atau 60 x 60 x 60 cm.
- Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah.
- Jarak tanam kelapa sawit ialah 70cm.
2.Persiapan Bibit Kelapa Sawit
Bibit kelapa sawit dapat didapat dengan cara membeli ,pilihlah bibit yang berkualitas sehingga mutu benih dan kualitas buah yang didapatkan akan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pembelian bibit sebaiknya menggunakan bibit kecambah yang disemaikan sendiri.
3.Penyemaian Bibit Kelapa Sawit
- Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak.
- Kecambah ditanam sedalam 2 cm.
- Tanah di polibag harus selalu lembab.
- Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm.
- Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindah tanamkan.
- Bibit dari dederan kemudian dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak.
- Siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air (sebelum bibit ditanam)
- Polibag disusun dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.
- Bibit berusia 12-14 bulan ialah yang terbaik untuk dipindahkan.
- Tinggi bibit yang dianjurkan berkisar 70-180 cm.
- Bibit ini perlu diseleksi sebelum dipindahkan.
Ciri – ciri bibit sawit unggul :
- Tunas Berwarna Putih
- Daun Melebar
- Tempurung Berwarna Hitam
- Kondisi Akar tidak terlalu panjang dan sekitar 2-3cm.
4.Proses Penanaman Kelapa Sawit
Musim yang ideal untuk penanaman kelapa sawit adalah diawal musim hujan. Ketika musim hujan berakhir akar tanaman kelapa sawit cukup kuat dan lebih tahan terhadap kekeringan.
Berikut langkah menanam bibit kelapa sawit :
- Sehari sebelum penanaman bibit kelapa sawit disiram supaya persediaan air didalam media semai cukup.
- Angkat bibit kelahan dan diletakkan masing-masing di tepi lubang tanam.
- Bukalah polybag semai secara perlahan dan hati hati supaya media tidak pecah/rusak.
- Masukkan bibit kelapa sawit ke dalam lubang tanam kemudian ditimbun dengan tanah galian bagian atas.
- Tanah dipadatkan supaya bibit berdiri tegak dan tidak mudah roboh.
5.Pemeliharaan Kelapa Sawit
- Penyulaman
Lakukan penyulaman untuk mengganti tumbuhan yang mati atau tumbuh kurang baik. Bibit yang digunakan harus seumur dengan pohon. Banyaknya sulaman sekitar 3-5% setiap hektarnya. Cara penyulaman sama dengan cara menanam benih.
- Penanaman Tanaman Penutup Tanah
Tanamlah tumbuhan penutup tanah seperti kacang-kacangan diarea kelapa sawit sangatlah penting sebab dapat membenahi sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi dan mempertahankan kelembapan tanah, dan juga dapat menekan pertumbuhan gulma. Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan setelah persiapan lahan selesai.
- Menjaga Piringan
Piringan di area tanaman kelapa sawit harus tetap terjaga kebersihannya. maka dari itu tanah di sekitar pokok dengan jari-jari 1-2 m dari tanaman harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, atau disemprot dengan bioherbisida.
- Pemangkasan Daun
Untuk mendapatkan pohon yang bersih dengan jumlah daun optimal dalam satu pohon serta memudahkan pemanenan.
- Pengendalian Gulma
Menghindari adanya persaingan antara tanaman kelapa sawit dengan gulma dalam pemanfaatan unsur hara, air dan cahaya.
6.Penanganan Hama dan Penyakit Kelapa Sawit
- Ulat Api atau Setora nitens
Gejalanya : menyebabkan daun menjadi kering dan perlahan akan mati, sehingga siklus atau transportasi nutrisi dari daun mau pun yang akan menuju ke daun akan terhenti.
Pengendaliannya : mengambil secara manual pupa mau pun ulat sebagai upaya pemusnahan.
- Tungau Merah atau Oligonychus
Gejalanya : menyebabkan daun menjadi kering dan berwarna coklat. Tungau merah perlu diwaspadai pada saat musim kemarau sebab pertumbuhannya pesat pada musim tersebut.
- Kumbang Tanduk atau Orycte rhinoceros
Gejalanya : menimbulkan penyakit pada tanaman, menyebabkan tanaman busuk, hingga akhirnya tanaman tidak dapat tumbuh atau mati.
Pengendaliannya : menggunakan jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes juga bisa menjadi upaya terhindarnya keberadaan kumbang tanduk di area perkebunan kelapa sawit.
- Penggerek Tandan Buah
Gejalanya : lubang pada buah bahkan bisa sampai ke bagian inti, menyebabkan kerontokan atau aborsi, atau buah menjadi berkembang namun tanpa inti. Selain buah, hama ini juga menyerang pada bagian bunga, yang mengakibatkan bunga akan gugur dan secara otomatis menghambat menghambat tumbuhnya buah kelapa sawit.
Pengendaliannya : melakukan pembersihan buah-buah yang sudah busuk agar buah yang masih steril dari hama tersebut tidak terserang olehnya. Selanjutnya, buah-buah yang busuk tersebut harus dipindahkan ke area yang cukup jauh dari perkebunan, dimasukkan ke dalam wadah, diberi insektisida, dan kemudian ditutup oleh tanah.
- Busuk Pangkal Batang
Penyebabnya : jamur Ganoderma boninense
Cara pencegahan : dengan mengetahui kondisi pH tanah dan akar tanaman, aplikasi pupuk untuk tingkat lanjut bisa dilaksanakan.
- Daun menguning
Gejalanya : menguningnya daun hingga berubah menjadi kecoklat-coklatan dan mengering. Apabila daun sawit mulai menguning, itu berarti virus mulai menyerang. Jika tidak ditangani dengan baik, lama-kelamaan daun akan layu dan kemungkinan panen tidak maksimal. Kenali tandanya agar penanganannya bisa dilakukan.
- Cincin Merah
Gejalanya : daun yang tumbuh mengecil, juga terdapat bercak-bercak kuning sampai jingga di petiol dan daun tombak. Dinamakan seperti itu karena biasanya pola cincin merah akan muncul pada batang meski tidak selalu. Oleh karena itu, kumbang tanduk harus ditangani karena ia penyebab penyakit cincin merah.
7.Pemanenan Kelapa Sawit
Kelapa sawit sudah mulai berbuah pada usia 2,5 tahun. Buah masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Buah yang sudah bisa dipanen yakni buah yang sudah matang panen.
Kelapa sawit matang yang sudah bisa dipanen memiliki ciri-ciri sedikitnya ada 5 buah yang jatuh dari tandan (brondolan). Panen kelapa sawit dilakukan setiap 2 minggu sekali.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Kelapa Sawit yang Efektif dan Lengkap . Semoga bermanfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan akan cara membudidayakan nya. Terima Kasih
Baca Juga Artikel Lainnya
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]